TNI AD Berharap Anggaran Pembelian Apache Disetujui DPR
TNI Angkatan Darat berharap Komisi I DPR RI menyetujui anggaran pembelian delapan unit helikopter tempur Apache
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat berharap Komisi I DPR RI menyetujui anggaran pembelian delapan unit helikopter tempur Apache dari Amerika Serikat pada APBN 2013.
"Kita sedang bicarakan. Kita berharap bisa diberi izin membeli delapan unit. Maka dari itu, sekarang kita koordinasikan, komunikasikan agar bisa dianggarkan," kata Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/10/2012).
Edhi mengatakan, heli tersebut dibeli dari Amerika Serikat dalam kondisi baru serta bersenjata lengkap.
"Baru, 100 persen gres, lengkap dengan senjatanya. Kalau heli serang tidak ada amunisi dan senjata sama dengan meriam sundut, dong," kata Edhi
Menurut Edhi, Indonesia diharuskan membeli heli tersebut untuk perlindungan angkatan darat. "Indonesia tidak bisa memproduksi Apache, kalau bisa membeli Apache kita beli di Indonesia," ujarnya.
Namun, bila harga Apache tersebut mencapai Rp 60 juta USD, maka TNI AD akan menunda pembelian heli tersebut. Edhi mengatakan, pihaknya mencari alternatif helikopter tempur lain.
"Kalau 60 juta USD terlalu mahal ya. Mungkin kita akan mencari tipe lain, tapi tetap heli serang," imbuhnya.
Edhi mengungkapkan, Indonesia lebih memerlukan heli serang daripada heli angkut. Sebab, TNI AD sudah memiliki 12 unit MI 17 yang dapat mengangkut 34 orang dalam satu pesawat.
"Kita, kalau heli angkut mempunyai MI 17, bisa mengangkut 34 orang, itu imbang dengan Chinook," ujarnya.