TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 11 orang ditemukan tewas gantung diri di kawasan Burari, New Delhi, India, sebagaimana dilansir Russia Today, Selasa (7/2/2018).
Polisi menduga 11 orang yang berasal dari satu keluarga tersebut melakukan bunuh diri, karena tak ditemukan adanya tanda kekerasan pada jenazah.
Aksi bunuh diri ini diyakini polisi dilatarbelakangi aliran sesat yang diikuti oleh para pelaku.
Di antara pelaku bunuh diri, 7 di antaranya adalah wanita.
Ada juga seorang remaja yang masih berusia 15 tahun.
Sepuluh dari 11 jasad ditemukan polisi dalam kondisi yang sama.
Tubuh mereka tergantung di sebuah rangka besi di luar rumah.
Semua mata mereka dalam kondisi tertutup kain chunnis, selendang khas India.
Kemudian, telinga mereka tertutup kapas.
Sementara, satu wanita, yang berusia 70 tahun, ditemukan tewas dalam kondisi tergeletak di dalam rumah.
Sebelas jasad pelaku bunuh diri ditemukan oleh seorang tetangga bernama Gurcharan Singh.
Singh, bermaksud untuk beli susu di toko yang berada di rumah para pelaku bunuh diri.
"Saat saya masuk ke toko, semua pintu dalam kondisi terbuka, dan semua jasad tergantung di langit-langit, dalam kondisi tangan terikat," ujar Singh, dikutip dari BBC.
Polisi menyebut aksi ini sebagai aksi bunuh diri masal terkait sebuah ajaran sesat.
Indikasi tersebut didapat dari sebuah catatan yang ditemukan polisi di tempat kejadian.
Pada catatan itu, polisi meyakini 11 orang yang masih satu keluarga ini sengaja menyiapkan aksi bunuh diri masal.
Polisi juga menyimpulkan, mereka sebelumnya lebih dulu membahas bagaimana cara gantung diri yang terbaik.
Dari artikel di India Today, aksi bunuh diri itu dilakukan bergantian setelah acara makan malam.
Meski demikian, polisi tak menemukan satu pun catatan yang mengungkap alasan dan pesan para pelaku bunuh diri kepada orang-orang yang menemukan jasad mereka. (*)