Peluncuran BIIDO Sebagai Platform Ajang Jual Beli Kripto Terbaru
PT Aset Digital Indonesia meluncurkan platform Biido untuk jual beli kripto, Kamis (11/10/2018)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aset Digital Indonesia meluncurkan platform Biido untuk jual beli kripto, Kamis (11/10/2018) bertempat di Grand Lobby space Kantorkuu di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut CEO Biido, Aditia Kinarang Mokoginta pada tahap awal, Biido akan memperjualbelikan dua aset kripto yaitu Bitocin dan Ethereum. "Tetapi targte kita sampai akhir tahun minimal akan ada 20 koin yang dilisting," tutur CEO Biido Aditia Kinarang Mokoginta disela peluncuran Biido.

Ada pun beberapa kripto yang akan segera di-listing atau diperdagangkan adalah Ripple, Dogecoin, Holo, Bitcoin Cash, Dash, Litecoin, Cardono, EOS, Stellar dan Bitcoin Gold.
Kelebihan yang ditawarkan oleh Biido dibanding dengan Platform lain diantaranya adalah tampilan yang lebih simpel dan mudah diakses sehingga mudah digunakan baik oleh orang yang sudah ahli di dunia kripto maupun orang yang baru belajar.

“Biido akan mengenakan fee atau biaya transaksi yang lebih murah dibandingkan biaya transaksi di exchanger lain yaitu sebesar 0,2%. Fee yang kami kenakan dijamin lebih rendah dibandingkan fee yang dikenakan oleh platform yang sudah lebih dulu ada," jelas Aditia Kinarang Mokoginta.
Lalu Aditia menambahkan dibandingkan exchanger kripto yang sudah beroperasi, Biido akan memperjualbelikan lebih banyak kripto untuk memberikan pilihan yang bervariasi kepada pengguna kripto di Indonesia. Bahkan Biido juga akan merilis token kripto sendiri yaitu Biido Coin yang direncanakan pada akhir tahun nanti.
“Biido Coin ini akan diberikan kepada pengguna saat mereka melakukan transaksi di Biido. Token ini menjadi semacam pengganti fee atau biaya transaksi yang telah dibayarkan pengguna saat melakukan transaksi. Biido nilainya sama dengan fee yang dikenakan ke mereka," kata Aditia Kinarang Mokoginta.

Masih menurut Aditia, hingga saa ini penetrasi kritpo di Indonesia baru menyasar 0,4% dari total jumlah penduduk Indonesia. Menurutnya, angka ini masih terbilang kecil bila dibandingkan negara-negara seperti Korea dimana satu dari tiga penduduknya sudah memiliki kripto atau Amerika Serikat dan Kanada dimana 60% penduduknya pernah membeli kripto.
Untuk meningkatkan penetrasi pasar ini, Biido menurut Aditia tak hanya membidik masyarakat yang sudah melalukan trading atau investasi kripto. Tetapi Biido akan melakukan edukasi ke masyarakat yang lebih luas agar pengguna baru bermunculan. "Jadi, dengan semakin meleknya masyarakat Indonesia, tentang teknologi ini, melalui edukasi-edukasi yang pas, kami yakin penetrasi dari kripto aset ini akan semakin besar ke depannya," pungkas CEO Biido Aditia Kinarang Mokoginta.
Platform Biido
PT Aset Digital Indonesia
CEO Biido Aditia Kinarang Mokoginta
bursa mata uang kripto
Baca Juga
-
DEX TRADE Hadir Sebagai Platform Perdagangan Mata Uang Kripto
Jika kita melihat secara lebih detail di pasar keuangan di Indonesia, kita akan melihat kecenderungan semakin menguatnya ketertarikan
-
Waduh! Perusahaan Asuransi di Korea Tolak Klaim Perusahaan Uang Kripto Korban Serangan Hacker
Yapian bermaksud menggunakan uang dari klaim asuransi sebesar US$ 2,8 juta untuk mengganti kerugian yang dialami investornya.