Mabes Polri Diminta Usut Tuntas Pelemparan Bom Molotov di Rumah Ketua DPD PAN Gresik
DPP Partai Amanat Nasional (PAN) menuntut Mabes Polri mengusut tuntas aksi teror jahat yang menimpa Ketua DPW PAN Gresik, Khamsun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) menuntut Mabes Polri mengusut tuntas aksi teror jahat yang menimpa Ketua DPD PAN Gresik, Khamsun.
Rumah Khamsun dilempar bom molotov oleh oknum yang tak bertanggungjawab.
"Apakah aksi teror ini disebabkan karena persoalan politik, atau karena faktor yang lain, hendaknya polisi secepatnya menangkap si pelaku," kata Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi melalui pesan singkat, Selasa (21/3/2017).
Viva Yoga menegaskan aksi teror bom molotov kepada pimpinan partai politik manapun adalah bentuk kejahatan terhadap proses demokrasi di Indonesia.
Ia mengingatkan perbedaan pendapat, pandangan, dan kepentingan politik di wilayah politik adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan berdemokrasi.
"Tidak boleh dilakukan dengan cara kekerasan dengan pelemparan bom molotov karena melanggar HAM dan menciderai proses demokrasi," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.
Viva Yoga menuturkan aksi teror bom molotov telah membuat keluarga dan anak-anak Khamsun mengalami trauma.
Teror terjadi di saat anak-anak sedang tidur malam.
PAN meminta kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk turun tangan membantu melindungi hak anak karena telah terjadi pelanggaran hukum atas keluarga dan hak anak Khamsun.
-
Minyak Tumpah di Balikpapan, Polri: Masih Didalami dan Akan Minta Keterangan Ahli
-
Suami Istri Alami Luka Bakar Akibat Ledakan Tabung Gas 12 Kilogram di Bekasi
-
Polisi Selidiki Lokasi Robohnya Gedung Kesenian Cirebon
-
Muklisin Korban Jembatan Ambruk Meninggal, Empat Lainnya Luka-luka
-
Taufik Tantang yang Menyebut Amien Rais 'Politisi Comberan' Bertarung di 2019