Berkat Martha Tilaar Group, Indonesia Jadi Tuan Rumah di Kongres Intercolor Spring/Summer 2026
Sejak 2018, Indonesia melalui Martha Tilaar Foundation resmi bergabung sebagai anggota ke-17 Intercolor.
Parapuan.co – Industri tekstil, otomotif, desain interior, dan kosmetik selalu menunggu pengumuman tren warna dunia dari lembaga non-profit, Intercolor, sebagai pedoman inovasi produk mereka.
Sebagai informasi, Intercolor adalah sebuah platform yang diiniasiasi oleh pakar warna internasional dan dibentuk pada tahun 1963. Intercolor beranggotakan para ahli warna dari berbagai disiplin ilmu dan industri.
Setiap tahunnya, Intercolor akan mengumumkan tren palet warna setiap musim semi/panas dan musim dingin/gugur.
Hasil dari penentuan warna oleh Intercolor ini selalu dijadikan referensi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sejak 2018, Indonesia melalui Martha Tilaar Foundation resmi bergabung sebagai anggota ke-17 Intercolor.
Indonesia berhasil diterima sebagai anggota berkat perjuangan CEO Martha Tilaar Group dan Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC) Kilala Tilaar dalam meyakinkan para anggota Intercolor yang berasal dari 16 negara.
Baca Juga: Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN
Ada alasan mengapa Kilala Tilaar memperjuangkan keanggotaan Intercolor. Salah satu motivasinya dipicu oleh keanekaragaman Indonesia yang mencakup 300 suku bangsa, 748 bahasa, 17.508 pulau, dan 270 juta penduduk.
“Indonesia memiliki sumber daya alam luar biasa yang dapat menjadi sumber inspirasi sangat kaya bagi tren warna dunia. Inilah yang menjadi kekuatan berpengaruhnya Indonesia terhadap tren warna dunia,” ujar Kilala dikutip dari rilis resmi, Senin (20/5/2024).
Kongres Intercolor diselanggarakan dua kali dalam setahun, dan berlangsung di kota-kota negara anggota secara bergantian.
Pada November 2023, kongres berlangsung di Budapest, Hungaria untuk memilih tren warna dunia Autumn/Winter 2025-2026.
Pada Mei 2024, Indonesia menjadi tuan rumah kongres Intercolor yang diselenggarakan di Bali untuk membahas warna Spring/Summer 2026.
Dalam kongres, setiap negara wajib mempresentasikan proposal berupa 3-4 mood board yang berisi konsep narasi, deskripsi, visual dan contoh warna untuk dua tahun mendatang.
Selanjutnya, semua mood board akan dikategorikan berdasarkan kelompok warna untuk didiskusikan bersama secara berkelompok hingga tercipta suatu konsensus bersama, baik secara visual maupun secara konseptual.
Hasilnya, keputusan pemilihan warna akan disosialisasikan untuk dipakai sebagai acuan di setiap industri terkait di seluruh dunia.
Sebagai tuan rumah, Kilala Tilaar mengatakan bahwa MTIC tidak menentukan warna mood board sendiri.
Agar palet warna yang diajukan sesuai dengan nuansa warna khas Indonesia, Martha Tilaar pun ikut mengundang organisasi, institusi negara, serta perusahaan kosmetik Indonesia lainnya untuk berkolaborasi dan menentukan warna pilihan bersama-sama.
“Kami berharap bisa menjadi ajang pembuktian diri kepada dunia tentang kekayaan bangsa yang beragam melalui warna-warna yang menginspirasi secara global. Kami juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggali warna Indonesia yang bisa menjadi inspirasi dunia,” tambah Kilala.
Kongres Intercolor yang dilaksanakan di Bali kali diharapkan Kilala dapat menghadirkan wawasan dan pengetahuan baru, serta output yang bermanfaat bagi semua anggota Intercolor.
“Kami harap, kongres ini bisa membuka peluang dan kesempatan baru untuk berkolaborasi dan berkarya bersama,” jelas Kilala.