Luncurkan Serplulimab, Kalbe Perluas Akses Kesehatan bagi Pejuang Kanker
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF) meluncurkan obat Serplulimab untuk
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF) meluncurkan obat Serplulimab untuk memperluas akses kesehatan bagi pejuang kanker.
Langkah ini selaras dengan komitmen Kalbe untuk memperluas akses kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan inovasi pengembangan imunoterapi kanker di Indonesia.
Serplulimab merupakan produk imunoterapi inovatif dan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan lini pertama kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (extensive stage small cell lung cancer/ES-SCLC). Kalbe saat ini sebagai perusahaan farmasi dalam negeri pertama dan satu-satunya yang memasarkan produk imunoterapi inovatif.
Peluncuran Serplulimab yang merupakan hasil kolaborasi dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc., dilakukan pada Sabtu (9/3) ini adalah langkah lanjutan setelah Kalbe mendapatkan izin edar di Indonesia dari BPOM RI pada Desember 2023.
“Ketersediaan Serplulimab merupakan bukti komitmen Kalbe dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru. Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami dalam mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama seperti rumah sakit, tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait,” ujar Sie Djohan, Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe.
Baca juga: Bangun Fasilitas Produksi Radiofarmaka Dalam Negeri, Kalbe Dukung Penanganan Kanker di Indonesia
Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Setiap tahunnya, menurut data GLOBOCAN 2022, terdapat sekitar 408 ribu kasus baru kanker dengan angka mortalitas sebanyak 243 ribu.
“Kanker paru merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di mana lebih dari 50 persen pasien yang terdiagnosis dengan kanker paru memiliki angka kematian dalam rentang waktu satu tahun setelah terdiagnosis dan angka harapan hidupnya hanya sebesar 17,8 persen. Oleh karena itu, penatalaksanaan kasus kanker paru memerlukan pendekatan komprehensif. Mulai dari tindakan promotif dan preventif seperti program edukasi dan kesadaran kanker paru, program menghindari asap rokok, skrining, dan deteksi dini kanker paru, hingga tindakan kuratif melalui metode precision medicine atau dalam hal ini pengobatan imunoterapi,” papar Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM, Ketua Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN).
Kanker paru sering kali terdiagnosis di rumah sakit pada stadium lanjut ketika pilihan pengobatan terbatas. Demikian pula dengan kanker paru-paru sel kecil. Khusus SCLC atau kanker paru-paru sel kecil, kasusnya terjadi sebanyak 14 persen dari keseluruhan kasus kanker paru.
Sebanyak 250 ribu pasien didiagnosis penyakit ini dan hingga 80 persen urung terselamatkan. Upaya pengobatan kerap terlambat dilakukan sehingga tingkat kesembuhannya juga tergolong rendah karena jenis keganasannya yang bersifat agresif dan sulit terdeteksi sejak dini.
Baca juga: KALBE Nutritionals Luncurkan E-Book Nutrisi Esensial pada Setiap Tahap Kehamilan
“Terapi kanker banyak ragamnya, misalnya kemoterapi, radiasi, pembedahan, hingga yang terbaru seperti imunoterapi. Pengobatan imunoterapi dapat bekerja melalui merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk menyerang sel kanker atau memberi tubuh penderita kanker komponen sistem kekebalan yang diperlukan untuk membantu membunuh sel kanker. Berdasarkan pengalaman dan data klinis yang sudah dipublikasikan, penggunaan obat imunoterapi seperti Serplulimab bisa menjadi pilihan dalam penatalaksanaan kasus kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif,” papar Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM., Dokter Konsultan Hematologi Onkologi RS Cipto Mangunkusumo.
Inisiatif Kalbe secara berkelanjutan untuk mendukung tata laksana kanker diperkuat dengan kehadiran ONE Onco selaku ekosistem kesehatan yang terintegrasi.
Liliana Susilowati selaku President Director GOF menjelaskan, “Kalbe melalui anak usahanya yaitu GOF melakukan inisiatif dengan membangun ekosistem onkologi terintegrasi yang memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker dengan nama ONE Onco. Mulai dari terapi pengobatan, deteksi dini, direktori layanan, konsultasi online, belanja sehat serta terapi suportif seperti nutrisi. Oleh karena itu, kami menyambut baik ketersediaan inovasi imunoterapi Serplulimab demi membuka akses pengobatan yang lebih luas bagi penderita kanker paru di Indonesia.”
Ke depannya, Kalbe, KGbio, dan Henlius akan memperluas lisensi eksklusif pengembangan dan komersialisasi di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
“Melalui kemitraan strategis ini, kami akan berupaya memanfaatkan sumber daya dan keunggulan masing-masing untuk mempromosikan dan mengomersialisasikan Serplulimab untuk membuka akses obat inovatif ini bagi para pasien di negara-negara tersebut,” pungkas Sie Djohan.
Baca juga: Kimia Farma dan Kalbe Jalin Sinergi, Mudahkan Pasien Nebus Obat Tanpa Harus ke Apotek
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia