TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Tanah air, tingkat minat baca anak-anak Indonesia masih rendah. Rendahnya minat baca tentu mempengaruhi kualitas pendidikan Indonesia. Bila kondisi ini terus berlangsung, pendidikan tidak dapat diharapkan lagi bagi pembangunan negeri.
Tak ingin kondisi itu terus berlanjut, gerakan menggalakkan budaya membaca diilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Penerima Beasiswa angkatan 53 dari LPDP membentuk Kegiatan Menyapa Indonesia 53 program dengan tajuk Ganesha Merangkul.
Ketua Persiapan Keberangkatan Angkatan 53 (PK-53), Atina Izza mengungkapkan bahwa tujuan dari terselenggaranya program Ganesha Merangkul untuk meningkatkan kualitas dan angka sadar pendidikan di Dusun III, Desa Sirnajaya, Kabupaten Bogor. Atina juga memaparkan beberapa program utama dari Ganesha Merangkul, diantaranya, program Sakola Abdi, Rumah Cahaya dan Gala Mengajar.
Rumah Cahaya, salah satu program utama dari Ganesha Merangkul merupakan sebuah program revitalisasi perpustakaan di dusun III, Desa Sirnajaya. Revitalisasi perpustakaan merupakan wadah untuk menumbuhkan minat baca anak-anak SD, MI, dan MTs di Dusun III, Desa Sirnajaya..
Kondisi awal perpustakaan yang memprihatinkan akan dibangun kembali sehingga dapat berfungsi semaksimal mungkin. Tidak sampai disitu, program rumah cahaya juga melakukan kegiatan menarik, seperti sosialisasi kepada warga desa sinarjaya, penggalangan buku dan fasilitas ruang baca, pendataan relawan dan stakeholder mapping, serta pembentukan kelompok belajar atau disebut dengan “Books Club”.
Penggalangan buku oleh Ganesha Merangkul, sampai dengan 12 April 2016 berhasil mengumpulkan 301 buku yang kemudian berlanjut sampai dengan 1000 buku di awal bulan Mei yang diterima dari Gramedia, Tanoto Foundation dan sahabat Bianglala.
Semangat tim Ganesha Merangkul membuahkan hasil yang manis. Program rumah cahaya berhasil mengumpulkan 2000 buku bacaan dengan 650 buku yang dimanfaatkan serta menarik pengunjung perpustakaan di bulan pertama sejumlah 135 orang.