Laporan wartawan Tribunnews.com Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan kembali menggelar kegiatan Promotif Preventif 2019, sebagai upaya terus berfokus pada upaya peningkatan pelayanan terkait keselamatan kerja bagi para peserta.
Dalam kegiatan yang bertajuk 'Promotif Preventif Tahun 2019 - Kerja Aman Hidup Nyaman bersama BPJS Ketenagakerjaan' ini, institusi tersebut membagikan total 5.500 helm sebagai simbol kepedulian terhadap keselamatan kerja para peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan edukasi terkait bagaimana cara berkendara yang aman atau safety riding.
Pemberian helm dan edukasi safety riding tersebut dilakukan melalui masing-masing kantor cabang, namun secara simbolis diluncurkan dalam acara yang digelar di Plaza Selatan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Direktur Utama BPJS KetenagakerjaanAgus Susanto memberikan sambutannya dalam acara yang turut dihadiri pula oleh Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf serta Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi.
Ia mengatakan kegiatan tersebut memang sengaja digelar untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan sebelumnya oleh BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan beberapa waktu lalu telah melakukan kegiatan pengedukasian melalui seminar publik yang menghadian perusahaan serta serikat buruh.
"Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan promotif dan preventif bagi pekerja setelah sebelumnya (dilaksanakan) melalui kegiatan seminar publik yang diikuti oleh perusahaan dan serikat buruh," ujar Agus, dalam acara tersebut.
Ia kemudian menegaskan, promotif dan preventif 2019 ini merupakan perwujudan dari upaya konkret BPJS Ketenagakerjaan dalam menekan angka kecelakaan kerja secara maksimal.
"Acara kali ini kita lakukan sebagai bentuk nyata, guna menekan semaksimal mungkin angka kecelakaan kerja yang terjadi bagi pekerja," tegas Agus.
Hal itu karena menurut data yang dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan, kata Agus, kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja ini didominasi peristiwa yang terjadi di luar seperti jalan raya.
Angka kecelakaan kerja di luar ruangan itu pun disebut mencapai 24 persen.
"Karena menurut data kami, kecelakaan kerja di luar tempat kerja atau jalan raya menduduki tempat tertinggi kedua (posisinya) setelah di dalam lokasi kerja atau (sebanyak) 24 persen," jelas Agus.
Sedangkan persentase para pekerja yang mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan kematian berada pada angka cukul tinggi yakni 57 persen.
"Sementara jumlah kematian yang terjadi akibat kecelakaan ini mencapai angka 57 persen," kata Agus.
Oleh karena itu, kegiatan promotif dan preventif 2019 ini digelar melalui pemberian helm sebagai simbol keselamatan serta pemberian edukasi mengenai safety riding.
Berdasarkan data yang dimiliki internal BPJS Ketenagakerjaan, tercatat pada 2018 lalu, ada 147 ribu kasus kecelakaan kerja terjadi dengan 4678 korban atau 3,18 persen diantaranya mengalami cacat, sementara 2.575 atau 1,75 persen lainnya meninggal dunia.
Hal ini bisa diartikan dalam satu hari, sekitar 12 orang peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami kecacatan dan tujuh orang peserta meninggal dunia.(*)