News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

GPFI Nyatakan Dukungan untuk Kepala BPOM Taruna Ikrar Wujudkan Obat Murah Berkualitas di Indonesia

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GPFI mendukung penuh komitmen Kepala BPOM untuk memperkuat kemandirian kesehatan nasional dengan memastikan ketersediaan obat dan vitamin di seluruh Indonesia.

FI) Nyatakan Dukungan untuk Kepala BPOM Taruna Ikrar Wujudkan Obat Murah Berkualitas di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI) di Medan kembali menyatakan dukungannya kepada Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, dalam upaya mewujudkan obat murah berkualitas global di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam acara "Intensifikasi Asistensi Regulatori Obat" yang bertujuan meningkatkan kemandirian serta akses terhadap obat yang aman, bermutu, dan berkhasiat.

GPFI mendukung penuh komitmen Kepala BPOM untuk memperkuat kemandirian kesehatan nasional dengan memastikan ketersediaan obat dan vitamin di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan melalui sinergi antara industri kesehatan dan farmasi yang tergabung dalam GP Farmasi, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan obat murah bagi masyarakat Indonesia.

Sekretaris Jenderal GPFI, Andreas Bayu Aji, menyatakan optimisme bahwa dengan melibatkan 160 pabrik farmasi yang memproduksi lebih dari 2.000 jenis zat obat serta kekuatan saluran distribusi anggotanya, mereka dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi ketergantungan pada obat-obatan impor. "Kami optimistis dapat berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan obat-obatan impor," ujar Andreas.

Taruna Ikrar menjelaskan bahwa banyak obat baru dan inovasi, termasuk produk biologi, telah disetujui di Eropa dan Amerika Serikat, namun belum masuk ke Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya harga obat di Indonesia. "Ada aspek tertentu yang perlu diatasi secara khusus, dan dengan dukungan GPFI, kita dapat mempercepat proses tersebut," jelas Taruna.

Ia juga menambahkan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pentingnya inovasi, terutama dalam pengembangan obat-obat biologi seperti terapi genetik, harus diprioritaskan. "Produk inovasi, baik obat, makanan, maupun minuman, perlu terus dikembangkan. Kita juga harus memastikan produk dalam negeri lebih terjangkau daripada produk luar negeri," tambahnya.

Didampingi Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Dra. Rita Endang, Apt., MKes., Taruna menekankan pentingnya sinergi dalam melaksanakan kegiatan intensifikasi asistensi regulatori obat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan akses obat yang lebih terjangkau bagi masyarakat. "Kemandirian dan akses obat adalah sinergi yang harus kita upayakan bersama," tuturnya.

Taruna menutup dengan menekankan bahwa BPOM akan terus berupaya mendukung kemandirian penyediaan obat serta mempercepat proses perizinan, meningkatkan kerja sama lintas sektor, dan membangun reputasi global dalam bidang regulatori obat. "Dengan lima publikasi yang telah dimuat di Nature, Taruna Ikrar diakui sebagai salah satu ilmuwan berprestasi di dunia," tutupnya.

Baca juga: GPFI Minta BPOM Percepat Rilis Obat Sirup Aman, Jika Tidak Ini yang Akan Terjadi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini