Anda kembali membaca Dunia Hari Ini edisi Jumat, 10 November.
Kami masih merangkum perkembangan terkini dari Gaza.
Rumah sakit terkena serangan udara
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra mengatakan kepada televisi Al Jazeera jika serangan udara sudah menargetkan, atau menyerang, rumah sakit Al Shifa, rumah sakit anak-anak Al-Rantisi dan Al-Nasr, hari Jumat ini.
"Israel melancarkan serangan serentak terhadap sejumlah rumah sakit selama beberapa jam terakhir," katanya.
Ashraf mengatakan Israel menargetkan perkarangan rumah sakit Al Shifa, yang jadi rumah sakit terbesar di Kota Gaza, serta menyebutkan terdapat korban jiwa, tapi tidak memberikan rinciannya.
Israel mengatakan Hamas menyembunyikan pusat komando dan terowongan di bawah rumah sakit tersebut, yang sudah dibantah Hamas.
Israel akan memulai jeda 'kemanusiaan'
Amerika Serikat mengumumkan Israel akan memulai jeda kemanusiaan empat jam di Gaza utara, untuk memberikan kesempatan warga Palestina menuju ke wilayah selatan.
Humanitarian pause adalah penghentian sementara perang atau permusuhan demi mememenuhi kebutuhan dasar dan hak asasi manusia.
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengatakan baik Israel dan Hamas sudah melakukan kejahatan perang dan menyerukan gencatan senjata segera.
Para pejabat Palestina mengatakan korban tewas di Gaza sudah mencapai 10.812, termasuk 4.412 anak-anak.
Ribuan orang Palestina meninggalkan rumah mereka untuk pindah ke selatan dari Gaza utara dalam beberapa hari terakhir.
Namun operasi Israel juga membombardir wilayah selatan, dengan intentitas yang tidak seberat di wilayah utara.
Lima belas warga Palestina dibunuh di Tepi Barat
Lima belas warga Palestina tewas terbunuh dan sedikitnya 20 lainnya terluka oleh pasukan Israel dalam serangan di kota Jenin dan kamp pengungsi di Tepi Barat atau West Bank, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan "serangan kontra-terorisme" di Jenin, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Setidaknya 174 warga Palestina sudah terbunuh di Tepi Barat sejak serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober oleh Hamas, menurut angka Kementerian Kesehatan Palestina.