News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Redenominasi Rupiah

Bisa Bikin Panik Pelaku Pasar

Editor: Juang Naibaho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uang pecahan baru Rp 10.000 baru (atas) dan pecahan Rp 10.000 lama (bawah)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco dan Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Rencana Bank Indonesia (BI) mengurangi nilai pecahan rupiah tanpa mengurangi nilainya (redenominasi) dianggap akan menimbulkan kepanikan di pasar finansial domestik.

Demikian dikemukakan Pengamat Ekonomi Moneter Ichsanuddin Noorsy kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Senin (2/8/2010). "Gagasan BI untuk redenominasi rupiah akan membuat kepanikan. Mereka yang punya uang akan menukar rupiahnya ke mata uang yang relatif kuat seperti dolar AS, dolar Singapura, Euro, ataupun Yuan," kata Noorsy.

Jika penukaran ini terjadi, lanjut Noorsy, maka BI sebenarnya akan mengguncangkan perekonomian nasional. "Ini merupakan gagasan konyol di tengah pemerintah dan BI yang gagal menstabilkan pasar," papar Noorsy.

Sebelumnya, BI mewacanakan redenominasi rupiah, yang meskipun diterapkan butuh waktu transisi sedikitnya lima tahun. Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah mengatakan, redenominasi bukan sanering yang zaman dulu diterapkan karena perlu dihindari dampak yang merugikan masyarakat. Praktik sanering adalah pemotongan nilai tukar. Dalam sanering, nilai tukar dikurangi sehingga nilai uang masyarakat berkurang.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini