Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hendra Gunawan
JAKARTA, TRIBUNNEWS.COM -- Penutupan operasi penerbangan dari dan ke kota Jogjakarta hingga 15 November 2010 diperkirakan bakal membuat maskapai penerbangan yang beroperasi ke kota tersebut bakal mengalami kerugian.
Hingga saat ini saja, pendapatan yang gagal diraih oleh maskapai gara-gara meletusnya Gunung Merepi telah mencapai Rp 35,28 miliar.
Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA)
Emirsyah Satar mengatakan, banyak potensi pendapatan yang gagal
diraih karena rute ke Jogja termasuk rute gemuk. Selain banyak yang
beroperasi ke kota tersebut, tarifnya termasuk yang cukup baik.
"Dalam sehari ada 84 penerbangan pergi dan pulang. Bila saja
dihitung secara pesimis yaitu dikalikan kapasitas 100 dan tarif
terendah Rp 600 ribu dan dikalikan tujuh kali per minggu,
maka
potensi yang tidak didapatkan adalah Rp 35,28 miliar," kata
Emirsyah di Jakarta, Selasa (9/11/2010).
Direktur Utama Garuda Indonesia ini menegaskan bahwa potensi
kerugian tersebut adalah yang terkecil, jadi kemungkinan kerugiannya bisa jauh lebih besar lagi.
Garuda sendiri setiap harinya menerbangkan delapan kali penerbangan
ke Jakarta-Jogjakarta dan delapan kali rute Jogjakarta-Jakarta.
Dengan pesawat Boeing 737-800 NG yang berkapasitas 162 penumpang, setiap harinya, potensi pendapatan untuk rute tersebut sekitar Rp 1,5 miliar.
Artinya dengan tidak beroperasinya rute tersebut, setiap harinya harus merelakan pendapatan Rp 1,5 miliar hilang. Sedangkan untuk rute Jogjakarta-Denpasar pp, Garuda mengoperasikannya sebanyak 4 kali penerbangan setiap hari atau potensi kerugiannya sekitar Rp 800 juta setiap hari.
Jika seluruh angka tersebut dikalikan, maka dalam seminggu Garuda
Indonesia kehilangan pendapatan Rp
16,32 miliar.
Hal sama juga dikatakan oleh Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait.
Menurutnya, Lion sudah tidak terbang lagi ke Jogjakarta akibat debu
vulkanik Merapi yang beterbangan di awan sekitar kota Jogjakarta.
Setiap harinya, Lion menerbangkan sebanyak 18 penerbangan di
Jogjakarta dengan pesawat Boeing 737-900 ER.
Dengan kapasitas sebesar 170 penumpang dan tiket low cost carrier,
potensi kerugian Lion setiap harinya mencapai Rp 1,4 miliar per
hari.
Sementara di Jogja juga masih ada penerbangan lain yaitu AirAsia
yang terbang sebanyak delapan kali penerbangan, Mandala Air enam
kali penerbangan, Batavia Air empat penerbangan dan Sriwijaya Air
sebanyak dua kali penerbangan. (*)
Maskapai Penerbangan Rugi Minimal Rp 35,28 M
Editor: Tjatur Wisanggeni
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger