News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

DPR Pertanyakan Kesalahan Hitung Volume BBM Bersubsidi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas Pertamina tengah mengisi BBM ke salah satu kendaran di sebuah SPBU guna melakukan pengisian BBM di SPBU Sei Ladi,Baloi, Batam, Selasa(13/5/2010).Mulai Januari 2011, konsumsi BBM subsidi dibatasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Komisi VII DPR-RI mempertanyakan hitung-hitungan pemerintah dalam menetapkan kuota volume BBM bersubsidi 2010 sebesar 36,5 juta kilo liter.

Anggota Komisi VII DPR dari PDI-Perjuangan, Ismayatun, mengatakan, seharusnya pemerintah membuat rinciannya apa saja yang telah dilakukan sehingga BBM bersubsidi menjadi kurang.

Ditegaskannya, saat rapat dengar pendapat dengan menteri ESDM, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/12/2010), tahun 2010, penerapan pembatasan BBM bersubsidi tinggal tiga minggu lagi.

Sementara DPR harus menyetujui kekurangan BBM bersubsidi itu. Permintaan di last minute ini, menurutnya, bak penodongan dan harus disetujui.

"Ini masalah klasik yang setiap tahun selalu berulang-ulang. Kami minta rinciannya," tegasnya.

Dia menambahkan, nanti jika permohonan BBM bersubsidi ini tidak disetujui, dirinya mohon kepada pemerintah jangan mengambil kesan bahwa DPR menyusahkan dan tidak interest dengan kepentingan rakyat.

"Karena kekurangan BBM bersubsidi ini merupakan kesalahan pemerintah yang tidak dapat mengawasi penggunaan BBM bersubsidi," tegasnya.

Dia juga memaparkan bahwa bila nanti penambahan kuota ini disetujui, Fraksi PDI-P bukan menyetujui pemerintah. Namun, tegasnya, PDI-P membenarkan hitungan mereka dahulu saat pembahasan kuota BBM bersubsidi di APBN-P 2010 lalu.
‎​
Sebelumnya, dalam paparannya, pemerintah, melalui Menteri ESDM Darwin Zahedi Saleh minta tambah kuoto BBM bersubsidi sebesar 1,87 juta kilo liter untuk menutupi kekurangan 2010.

Penambahan kuota BBM bersubsidi ini untuk mengantispasi datangnya musim liburan pada hari raya Natal dan Tahun Baru 2011.

Selain itu, permohonan tambahan kuota BBM bersubsidi ini disebabkan adanya pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,9 persen dan adanya pertumbuhan kendaraan bermotor yang disebabkan murahnya kredit kendaraan bermotor.

"Ada beberapa hal yang menyebabkan kami minta tambahan BBM bersubsidi, pertama, karena pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5.9 persen. Kedua, pertumbuhan kendaraan bermotor yang disebabkan bunga kredit kendaraan bermotor murah. Ketiga, pada bulan Desember merupakan musim liburan Natal dan Tahun Baru," kata Darwin.

Dipaparkannya, pemerintah mohon persetujuan DPR untuk menyetujui penambahan BBM bersubsidi selama 2010, sebesar 1,87 juta kilo liter sehingga totalnya mencapai 38,38 juta kilo liter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini