Laporan Wartawan Tribunnews.com Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengumpulkan manajemen PT Garuda Indonesia dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) membuahkan hasil. Kedua pihak bersepakat menyelesaikan masalah gaji pilot Garuda di bawah koordinasi Kementerian BUMN.
"Kita sudah ada kesepakatan dalam kornasi Menteri BUMN, akan diadakan nanti pembahasan khusus mengenai hal itu," ujar Mustafa usai menengahi konflik manajemen dan pilot Garuda di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (28/7/2011).
Ia menjelaskan, dengan kesepakatan tersebut, aksi mogok tidak akan berlanjut. Pilot-pilot Garuda pun bakal kembali terbang mengudara.
"Mogok ini sudah cukup setengah hari. Nanti setelah ini akan diumumkan kepada pilot-pilot yang masih belum berani terbang untuk terbang kembali," ujar Mustafa Abubakar.
Sebelumnya, pilot Garuda yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) memastikan mogok kerja pada Kamis ini mulai pukul 00.00 hingga pukul 23.59 WIB.
Kepastian mogok kerja itu ditegaskan Presiden APG, Stefanus Rahardi, bersama kuasa hukum APG Adnan Buyung Nasution, di Jakarta, Rabu siang.
Para pilot mogok kerja, karena manajemen Garuda tidak menanggapi aspirasi mereka mengenai kejelasan perjanjian kerja bersama dan penyesuaian gaji pilot lokal yang jauh lebih rendah dari pilot asing.
Para pilot juga menuntut kenyamanan kerja. Akibat bertambahnya jumlah pesawat, jadwal kapten dan co-pilot menjadi abnormal atau overload. Apabila hal itu terjadi dapat membahayakan dunia penerbangan.
Menurut Stefanus, para pilot yang berjumlah 564 orang --dati total 864 pilot-- akan mogok dengan tidak menerbangkan pesawat Garuda yang berangkat dari Jakarta.