TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku siap dicalonkan menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada periode 2013-2018. Agus akan mempersiapkan beberapa visi dan misi termasuk salah satunya asas resiprokal yang masih tidak seimbang dengan bank lainnya.
Agus menyoroti azas resiprokal yang selama ini belum bisa dirasakan bagi perbankan di dalam negeri.
Karena masih tidak adanya keadilan bagi perbankan nasional untuk ekspansi ke luar negeri masih terhambat karena terbentur aturan bank sentral asing.
"Ini yang akan kita perbaiki, karena bank asing secara mudah dan cepat memperoleh azas resiprokal itu," kata Agus di Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Ia juga menyatakan akan melakukan beberapa di antaranya adalah menjaga inflasi, menjaga stabilitas sistem keuangan dan bisa bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Serta lebih mengefisienkan sistem pembayaran nasional.
Namun yang perlu disiapkan sebelum akhir 2013 adalah BI harus mengalihkan pengawasan perbankan ke OJK. Agus mengatakan kerjasama dan koordinasi yang lebih erat antara Kementerian Keuangan dan OJK harus tetap terjalin dengan baik.
Sebelum resmi lolos menjadi Gubernur BI, Agus akan tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan. Sampai saat ini, urusan penggantian posisi Menteri Keuangan nantinya langsung diserahkan ke Presiden.
"Saya belum tahu figur yang akan menggantikan saya. Tentunya yang mengetahui adalah Presiden. Namun saya sudah mendapatkan penjelaskan dari Presiden bahwa beliau akan memilih dengan hati-hati untuk posisi Menteri Keuangan ini," jelasnya.
Baca juga:
- 80 Persen Lebih Koperasi di Bangka Mati Suri
- KADIN Usul Tiap Provinsi Dapat Rp 5 Triliun
- Boediono : Tidak ada Stimulus Ekonomi Jelang Pemilu 2014
- Boediono: Politik dan Makroekonomi Bisa Jadi Ganjalan Perekonomian