Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Kompas Gramedia Group Agung Adiprasetyo berharap saham PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) bisa diminati investor. Sebab, saham sektor perdagangan jasa biasanya menjadi incaran investor.
"Harapannya saham DYAN ini bisa menjadi barang yang ditunggu investor, bisa menjadi partner yang baik bagi investor," kata Agung di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (25/3/2013).
Agung mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan oleh manajemen DYAN untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap pemegang saham.
Menurutnya, manajemen memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola perusahaan sehingga mampu mendatangkan keuntungan baik bagi manajemen maupun investor yang membeli saham DYAN.
Dengan kode saham DYAN ini, Agung juga berharap bahwa Dyandra Media International bisa menjadi seperti dian (lampu penerang) yang akan menerangi seluruh perusahaan tercatat di BEI maupun bagi investor yang telah membeli saham DYAN.
Seperti diberitakan sebelumnya, saham PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) dibuka melonjak ke level Rp 450 per lembar saham pada perdagangan perdananya di Bursa Efek Indonesia. Nilai tersebut naik 100 poin (28,57 persen) dari harga awal saat IPO sebesar Rp 350 per lembar saham.
Bahkan, saham DYAN sempat melonjak ke level Rp 500 per lembar pada saat pembukaan perdagangan hari ini (25/3/2013).
Dalam pantauan Tribun, jumlah saham DYAN yang diperdagangkan sebanyak Rp 75 miliar dan total frekuensi sebanyak 2.808 kali, dengan jumlah volume 371.185 lot.
Anak usaha Kelompok Kompas Gramedia yang memiliki bisnis inti MICE ini merupakan emiten ketujuh yang melantai di bursa tahun ini setelah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), dan PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP).
Emiten DYAN telah ditawarkan pada 15,18 dan 19 Maret 2013. Sekitar 55,22 persen dikontribusikan dari investor lokal dan 44,78 persen dialokasikan untuk investor asing.
Dari hasil pemesanan selama tiga hari tersebut, saham perseroan mengalami kelebihan sampai 40,6 kali dari total pooling yang tersebar ke investor domestik dan asing.