TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelamatan masyarakat dari ancaman kematian dan kecacatan akibat kurang gizi membuat prihatin perusahaan ritel Carrefour. Mengandeng Yayasan Cepat Tanggap (ACT) dan PT Nestle, Carrefour melaksanakan program penanganan malnutrisi secara komprehensif.
Peluncuran Program Terpadu untuk Intervensi Gizi dan Pemberdayaan Komunitas di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) Tangerang Selatan Banten, Selasa (26/3/2013). Dalam kesempatan itu, Carrefour juga menyerahkan donasi sebesar Rp 1 miliar lebih.
Tidak hanya penyelamatan, program ini dimaksudkan untuk memulihkan kondisi anak kurang gizi agar bisa menjalani hidupnya sebagai manusia yang sehat dan normal.
Juga akan membangun kesadaran dan meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya kesehatan keluarga, khususnya pemenuhan gizi.
Presiden Direktur PT Trans Retail Indonesia, Shafie Samsudin menyatakan optimis keterlibatan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam intervensi gizi balita dan pemberdayaan ekonomi menjadi solusi efektif menjadikan Indonesia Sejahtera.
"Selama setahun, program ini akan melaksanakan tiga tahap program yang akan diberikan kepada pemetik manfaat yaitu pemilihan gizi terpadu, edukasi dan pemberdayaan komunitas," katanya.
Di samping itu, akan diberikan edukasi gizi untuk memberikan pemahaman mengenai kemandirian ekonomi dan kewirausahaan untuk orang tua balita malnutrisi agar manfaat berkesinambungan.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry menyatakan menyampaikan komitmennya mendukung proses pemulihan dan edukasi gizi. "Yang kami lakukan sesuai dengan fokus kepedulian Netsle terhadap gizi, kesehatan dan nustrisi anak-anak di Indonesia atau di dunia," tuturnya.