TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk, (MEGA), menargetkan kredit perseroan yang disalurkan pada 2013 mencapai Rp34 triliun atau naik 25 persen dari perolehan kredit perseroan pada 2012 yang mencapai Rp27 triliun.
Direktur Business Development Bank Mega, Kostaman Thayib, mengatakan target yang disalurkan tersebut terdiri dari beberapa segmen, seperti Korporasi sebesar Rp10 triliun, Komersial Rp3,4 triliun, Usaha Kecil Menengah (UKM) senilai Rp8,9 triliun dan konsumer sebesar Rp11,7 triliun.
"Dari target tersebut kita targetkan juga pertumbuhan signifikant karena ada kenaikan laba setelah pajak yang ditargetkan akan mencapai Rp 1,2 triliun, di 2013," katanya di Jakarta, Kamis (28/3/13).
Kredit akan ditingkatkan adalah sektor UKM. Perseroan akan menggenjot sektor ini karena memiliki bunga yang tinggi. Sehingga beban bunga dalam perseroan akan semakin tertekan dan menutupi rendahnya bunga pada kredit konsumer dan komersial perseroan.
"Bunga Kredit UKM mencapai 13-24 persen per tahun, sangat tinggi ketimbang bunga kami di sektor yg lain, namun resikonya resiko dana macet (NPL) akan meningkat menjadi 2 persen karena NPL UKM sangat tinggi," lanjutnya.
Untuk mengurangi NPL, Kostaman mengatakan, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega juga akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp56,6 triliun. Target ini meningkat dari Perolehan DPK tahun lalu sebesar Rp50,26 triliun.
Sedangkan untuk target perincian DPK BNI akan terbagi seperti, Pada Giro sebesar Rp9,5 triliun, Tabungan sebesar Rp15,5 triliun dan target Deposito sebesar Rp31,6 triliun. "Target-target tersebut diharap bisa tercapai dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya, maka akan menjaga CAR sebesar 16,8 persen dan NPL kami," ujarnya.