TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menekan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang terus melonjak, pemerintah bakal membatasi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan pribadi, khususnya mobil pelat hitam.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan opsi yang akan dilakukan adalah menaikkan harga BBM bersubsidi dan otomatis akan menekan anggaran subsidi BBM untuk mobil pribadi.
"Opsinya Rp 4.500-Rp 9.000 subsidi untuk kendaraan pribadi akan dikurangi. Tapi berapa (besarannya) belum diputuskan," kata Susilo seperti dilansir Tribunnews dari Kompas.com, Senin malam (15/4/2013).
Artinya, harga premium subsidi yang saat ini dijual Rp 4.500 per liter akan dinaikkan harganya hingga batas atas (harga keekonomian premium). Namun untuk besaran kenaikan (dan otomatis akan memangkas anggaran subsidi per liter BBM) belum diputuskan oleh pemerintah semalam.
Hari ini, pemerintah kembali melakukan rapat koordinasi dengan seluruh gubernur di Indonesia di kantor Kementerian Dalam Negeri dan sekaligus akan diikuti oleh 8 menteri.
"Apapun keputusan pemerintah nanti, ini masih perlu koordinasi dengan gubernur dan bupati agar berjalan lancar supaya tidak ada salah pengertian," tambahnya.
Rapat tentang BBM ini diikuti oleh Menteri Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, Menteri ESDM, Menteri Perdagangan, Menteri BUMN dan Menteri Dalam Negeri.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Pemasaran Niaga Pertamina Hanung Budya mengaku siap atas keputusan pemerintah soal pengendalian BBM bersubsidi ini. Namun Hanung belum mau berkomentar soal rencana pengendalian BBM bersubsidi ini akan berbentuk seperti apa. (Didik Purwanto/Kompas.com)