TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi secara full year akan diposisi 6,1 persen bila pemerintah jadi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi pada tahun ini.
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan, akan ada dampak terhadap inflasi bila pemerintah jadi menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun ini. Acuan BI mengacu jika pemerintah menetapkan di harga Rp 7.000.
"Bila tingkat inflasi itu 5,4 persen, maka tambahan inflasi dari kenaikan harga BBM akan 0,7 persen. Jadi, kalau 5,4 persen ditambah 0,7 persen sama dengan 6,1 persen. Saya rasa 6,1 persen itu secara full year ya kalau memang pemerintah jadi menaikan harga BBM dia angka Rp 7.000," katanya di Jakarta, Rabu (17/04/2013).
Namun, dirinya berharap ketika implementasi kenaikan harga BBM dilakukan, tingkat inflasi tidak sebesar itu. Dirinya berharap agar tingkat inflasi sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Bahkan, dampak kenaikan BBM juga diharapkan tidak terlalu memberatkan masyarakat, sehingga daya beli masyarakat bisa tetap kuat dan bertahan.
"Kalau dampaknya seperti apa dari kenaikan harga BBM tentu saya tidak tahu pasti. Tentunya harus melihat dahulu kondisi masyarakat seperti apa ketika harga BBM dinaikkan pada saat itu. Semoga tidak terlalu rendah," jelasnya.