TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trikomsel Pte Ltd, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh PT Trikomsel Oke Tbk. (Trikomsel) telah menandatangani perjanjian untuk menerbitkan Senior Unsecured Fixed Rate Notes (Obligasi) sebesar 115 juta dolar Singapura di Singapura pada 30 April 2013.
Penawaran obligasi ini telah sukses dengan mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 15X dari jumlah Obligasi yang ditawarkan kepada para investor.
Suksesnya penawaran ini menjadikan Trikomsel sebagai perusahaan tercatat pertama dibidangnya yang berhasil menerbitkan Obligasi dalam mata uang dolar Singapura yang dicatatkan di pasar bursa Singapura, Singapore Stock Exchange (SGX-ST).
Investor besar seperti WAMCO, UOB AM, Allianz AM, Asia Capital Reinassance, Eastspring dan lainnya telah tertarik menanamkan dananya dalam Obligasi Trikomsel.
ANZ dan J.P. Morgan bertindak sebagai Joint Global Coordinators dan ANZ, J.P. Morgan dan Standard Chartered sebagai Joint Lead Managers dan Bookrunners sedangkan The Bank of New York Mellon cabang Singapura bertindak sebagai Wali Amanat, Agen Pembayaran, Agen Transfer dan Administrator Efek. Obligasi ini berjangka waktu 3 tahun dengan bunga 5,25% p.a. yang akan dibayarkan setiap enam bulan.
Dana hasil penerbitan Obligasi akan digunakan seluruhnya untuk refinancing atas sebagian fasilitas/pinjaman dari bank-bank yang diterima Trikomsel.
“Saya atas nama manajemen Trikomsel gembira sekali dengan suksesnya penerbitan Obligasi ini yang mengalami kelebihan permintaan dan saya juga berterima kasih kepada para investor yang percaya kepada Trikomsel dengan menanamkan dananya untuk mendukung Trikomsel agar lebih maju lagi," kata Sugiono Wiyono Sugialam selaku Presiden Direktur Trikomsel dalam keterangannya, Selasa (2/5/2013).
Dikatakannya, kinerja keuangan selama tahun 2012, Trikomsel membukukan pertumbuhan baik dari sisi pendapatan neto maupun laba bersih tahun berjalan, dimana selama tahun 2012, pendapatan neto dan laba bersih tahun berjalan Trikomsel tercatat masing-masing sebesar Rp 9,58 triliun dan Rp 367,27 miliar atau masing-masing meningkat 8,4 persen dan 21,2 persen dibandingkan dengan tahun 2011.
"Laba bersih per saham tahun 2012meningkat 17,6 persen menjadi Rp 80 dari tahun sebelumnya Rp 68,” demikian ditambahkan Juliana Samudro, Direktur Perseroan.