News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Ajak Swasta Bangun Aerospace Park

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Garuda Maintenance Facility

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan meminta dukungan Pemerintah Daerah dan swasta untuk merealisasikan pusat perawatan penerbangan terpadu atau aerospace park.

Herry Bhakti S Gumay, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan untuk pengembangan aerospace park memang tidak mudah, namun di beberapa bandara sudah direncanakan adanya hangar-hangar untuk perawatan pesawat.

"Mereka rata-rata memiliki program pengembangan dan pengadaan hangar, hanya saja belum sampai pada pembangunan aerospace park, karena terkait dengan jumlah area yang dibutuhkan," ujar Herry di Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Richard Budihadianto, President Indonesia Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA), mengatakan untuk pembangunan aerospace park dibutuhkan area 75-100 hektare (ha).

"Minimal ada dua aerospace park yakni untuk melayani Indonesia Bagian Barat dan Timur," kata Richard.

Untuk Indonesia Barat, bisa dibangun di Cengkareng, Kuala Namu (Medan), Batam, atau Bintan. Sedangkan di Timur bisa dibangun di Makasar atau Manado.

Bahkan idealnya, aerospace park idealnya di tiap bandara Hub (penghubung) harus ada untuk memenuhi kebutuhan perawatan dan lainnya agar lebih mudah dan efisien.

Sementara itu, Indonesian National Air Carriers Association (INACA) mendukung rencana pembangunan aerospace park yang akan dilakukan IAMSA. Pasalnya, hingga kini 70 persen perawatan pesawat seluruh maskapai di Tanah Air dilakukan di luar negeri.

Emirsyah Satar, Ketua Umum INACA, mengatakan saat ini anggotanya sudah mencapai 41 maskapai, artinya peluang untuk pasar perawatan masih sangat terbuka luas ditambah lagi skejul yang juga meningkat dari tahun ke tahun.

"INACA mendukung sepenuhnya inisiatif rencana pembangunan aerospace park di Indonesia untuk memudahkan perawatan dan dapat menghemat pengeluaran maskapai," jelas Emirsyah.

Selama ini, sebagian besar maskapai harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk perawatan belum termasuk pengeluaran biaya bahan bakar ke dan dari tempat perawatan di luar negeri.

INACA berharap dalam 10 tahun ke depan, aerospace park dapat terealisasi dan memberikan banyak manfaat bagi seluruh maskapai penerbangan, karena perawatan akan lebih dekat dan Keselamatan penerbangan akan semakin meningkat.

Seperti diketahui, beberapa negara di Asia Pasifik telah membangun aerospace park seperti Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. Indonesia memiliki peluang besar untuk merealisasikan karena potensi yang besar dengan peningkatan industri penerbangan dari tahun ke tahun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini