TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) memprediksi pertumbuhan industri bir akan mengalami pertumbuhan satu digit pada tahun ini. Pertumbuhan ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai dua digit.
Direktur Keuangan DLTA, Alan DV Fernandez, mengatakan faktor penghambatnya adalah pemberlakukan peraturan pemerintah untuk membatasi distribusi minuman beralkohol dan pembatasan atas kapasitas produksi bir.
"Hal ini yang menyebabkan pasar bir domestik tetap akan mencatat pertumbuhan tahun ini. Namun kami perkirakan lebih rendah dibandingkan tahun 2012 lalu, yang berhasil tumbuh dua digit," ujar Alan DV Fernandez, usai rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Untuk mengatasi ini, Ia mengatakan akan mencoba untuk memanfaatkan kondisi ekonomi yang bagus dengan menerapkan pelaksanaan program-program penjualan dan pemasaran yang efektif.
Menurutnya industri bir akan terus bertahan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang kuat, dan dibantu oleh konsumsi dalam negeri yang lebih tinggi, serta kenaikan jumlah konsumen kelas menengah.
"Tentunya hal ini ditambah dengan dukungan peningkatan pertumbuhan di segmen pasar retail modern yang semakin timbul seiring dengan meningkatnya penduduk kelas menengah di Indonesia kami yakin, industri bir, akan terus tumbuh," katanya
Untuk menggapai target ini, Perseroan akan terus menerus memperbaharui portofolio produknya. Termasuk dengan meluncurkan San Miguel dan Carlsberg dalam kemasan Kaleng King 500 ml, serta memperkenalkan desain label baru yang lebih menarik untuk merek Carlsberg yang sesuai dengan kemasan internasional.
"Kami selalu berinovasi dalam produk-produk kam. Namun untuk saat ini kami belum akan meluncurkan produk baru, karena kami masih melihat-lihat pasar terlebih dahulu jadi lebih kepada pembaharua cara pemasaran saja," jelasnya.