TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Manajemen Merpati Nusantara Airlines menarik wisatawan dari negara negara Asia ke berbagai obyek wisata Indonesia Timur bukan isapan Jempol.
Rencana tersebut dibuktikan dengan merekrut para pramugari (flight attendant) berwajah cantik, berusia muda dan berpendidikan master atau strata dua dari Jepang dan Korea Selatan.
Selain siap melayani para masyarakat Indonesia yang menjadi penumpang Merpati, para pramugari itu juga siap menarik pelaku bisnis dan wisatawan asal negaranya masing-masing untuk menggunakan Merpati sekaligus mengunjungi obyek obyek wisata Nusantara.
Herry Saptanto, Vice Presiden Corporate Secretary, mengatakan perseroan ingin menarik wisatawan asal Korea Selatan dan Jepang untuk mengunjungi obyek obyek wisata di daerah Indonesia Timur, lebih banyak lagi. Selama ini wisatawan dua negara tersebut lebih banyak berkunjung ke Bali dan Jakarta. Tapi, nanti Merpati akan ajak mengunjungi obyek wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Raja Ampat di Papua atau Wakatobi dan pulau Selayar di Sulawesi lebih sering lagi.
"Untuk itulah kami merekrut para pramugari asal Korea Selatan dan Jepang. Jika banyak pramugari asal Korea Selatan dan Jepang, bukan tidak mustahil warga Jepang dan Korea itu selain menggunakan Merpati juga mengunjungi obyek wisata yang dilalui Merpati,” jelasnya, Selasa (4/6/2013).
Dijelaskan Herry, pramugari asal Korea Selatan dan Jepang, tersebut akan menjadi salah satu duta sekaligus jembatan Merpati dan daerah-daerah wisata Indonesia Timur dengan kalangan pelaku pariwisata dan biro perjalanan serta dari komunitas masyarakat Korea Selatan dan Jepang baik yang ada di Indonesia, maupun yang ada di negara negara Asia Tenggara.
Nantinya, para pramugari itu dapat menjelaskan sekaligus mempromosikan keindahan berbagai obyek wisata Indonesia keluar negeri.
Saat ini Pramugari asal Korea dan Jepang yang sudah siap melayani para penumpang Merpati terdiri dari 15 orang. Mereka direkrut langsung dari negaranya masing masing melalui jasa perekrutan tenaga profesional.
Setelah melalui proses perekrutan yang ketat, para pramugari yang terpilih tersebut mengikuti ground training atau training di darat selama 4 bulan.
Setelah lulus mereka diharuskan mengikuti training di udara selama 2 (dua) bulan. Setelah lulus, mereka diharuskan mengikuti pengujian kecakapan dan ketrampilan sebagai pramugari di udara oleh Direktorat Keselatamatan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan selama satu bulan.
Menurut Herry, untuk tahap awal, para pramugari asal Korea Selatan dan Jepang itu akan ditempatkan di pesawat MA – 60 yang melayani rute penerbangan Denpasar- Mataram, Denpasar-Kupang dan Daerah daerah lainnya.
Salah seorang pramugari asal Korea Selatan, Park Suk Jung yang akrab dipanggil Elly mengaku bangga bisa lolos seleksi dan terpilih menjadi pramugari asing pertama di Merpati.
Wanita muda asal Dae-Gu lulusan program studi International Trade (Perdagangan International), Kyung Il University ini sebelum bergabung dengan Merpati berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di salah satu SMP yang ada di Dae Gu.
Sebelum menjadi guru, Elly mengaku pernah mempraktekkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan bekerja di berbagai perusahaan multi nasional yang ada di Brisbane Australia. Namun pekerjaan itu tidak membuat dirinya nyaman.