News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Kenaikan Harga BBM

Pertamina Akui Ada Kenaikan Permintaan BBM sampai 3 Persen

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengisi BBM subsidi jenis premium di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013). PT Pertamina melakukan persiapan terhadap kemungkinan diberlakukannya kebijakan subsidi dua harga oleh pemerintah. Langkah-langkah yang dilakukan Pertamina adalah pengelompokan SPBU, penyiapan identitas SPBU, sosialisasi, koordinasi dengan stakeholder terkait, dan pembentukan posko satgas. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Pertamina menyebut kenaikan permintaan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjelang keputusan penyesuaian BBM bersubsidi dalam rapat paripurna yang akan diputuskan di DPR RI  pada hari ini (17/06/2013). Tercatat ada kenaikan sebesar 3 persen ketimbang dengan kenaikan pada hari biasa.

"Jadi ada kenaikan sebesar 3 persen, masih aman, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada pasca lebaran yang biasanya 10 persen," kata Ali Mundakir VP Comunnication Pertamina, di Jakarta, Senin (17/06/2013).

Kenaikan itu mulai dirasakan semenjak H-7 hingga pada hari ini (17/06/2013). Jika biasanya ada permintaan sebesar 80 ribu barel per hari maka pada sepanjang masa itu permintaan premium secara rata-rata mencapai 81 ribu barel per hari. Sedangkan permintaan solar malah alami penurunan karena liburnya sejumlah perusahaan transportasi dan kargo.

"Premium memang menaik namun kita berusaha jaga agar konsumsi BBM bersubsidi tidak menaik terus menerus," katanya.

Cara untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan  mekanisme pengawasan melalui Radio Frequency Identification (RFID) di berbagai SPBU di Indonesia. Untuk tahap pertama penerapan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi melalui RFID  akan diterapkan di SPBU se - DKI Jakarta. Selanjutnya akan disebar ke wilayah lainnya di indonesia.

"Pada Juli ini RFID sudah siap di SPBU DKI Jakarta,  setelah itu baru kami fokuskan ke wilayah lainnya di seluruh indonesia semoga tidak adanya kelebihan permintaan atas BBM bersubsidi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini