Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Indosat Tbk menyerahkan secara simbolis donasi setiap isi ulang yang dilakukan oleh pelanggan pada Peringatan Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober 2012 lalu. Penyerahan donasi ini dilaksanakan dalam acara pembukaan Gelar Batik Nusantara 2013 di Plenary Hall – Balai Sidang Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Penyerahan donasi disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian MS.Hidayat kepada 5 orang perajin batik yang telah mendedikasikan dirinya untuk pelestarian dan pengembangan batik Indonesia selama lebih dari 40 tahun.
Program Peringatan Hari Batik Nasional diselenggarakan Indosat engan mengajak seluruh pelanggan untuk berpartisipasi dengan melakukan i si ulang Rp 50 ribu maka Indosat akan menyisihkan sebesar Rp 50,- dan terkumpul dana mencapai sebesar Rp 263.410.650.
Program donasi yang berlangsung selama 1 hari tepat pada Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2012 lalu, tidak memotong pulsa pelanggan. Seluruh dana yang terkumpul disumbangkan keYayasan Batik Indonesia untuk mendukung berbagai kegiatan dalam rangka melestarikan dan mengembangkan batik di Indonesia.
“Indosat sangat bangga dapat menjadi bagian dari pelestarian dan pengembangan batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya bangsa. Hal ini sekaligus menjadi wujud dari salah satu cara Indosat mengekspresikan rasa nasionalisme kami terhadap negeri,” demikian disampaikan Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat dalam keterangan tertulisnya.
Di samping itu, dalama cara Gelar Batik Nusantara 2013 yang berlangsung mulai 17 – 21 Juli 2013, Indosat memberikan dukungan berupa penyediaan fasilitas Indosat Super WiFi selama acara berlangsung. Selaini tu Indosat juga memberikan layanan informasi dan produk yang bisa didapatkan pelanggan di booth Indosat selama pameran berlangsung.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pelanggan Indosat yang telah berpartisipasi melakukan isi ulang pulsa pada Hari Batik Nasional 2012 lalu sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk mencintai serta melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa,” tambah Alexander Rusli.