Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Menjelang sepekan perayaan Idul Fitri 1434 H, sejumlah perbankan di Pontianak diburu masyarakat untuk melakukan penukaran uang pecahan kecil. Dalam sehari penukaran pecahan kecil bisa mencapai hingga Rp 600 juta.
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat atau Bank Kalbar, Sudirman HMY, menuturkan, sejak dibuka layanan penukaran uang pecahan kecil yaitu dua pekan yang lalu, antusiasme masyarakat menukar uang di Bank Kalbar cukup banyak, termasuk di seluruh Kantor Cabang Bank Kalbar.
Menurutnya, sampai dengan hari ini sudah terjadi penukaran sekitar Rp 13 miliar dengan rincian pecahan yang banyak diminati antara lain Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu. Kegiatan penukaran dapat dilakukan pada setiap hari kerja mulai pukul 9 sampai 12 siang di seluruh kantor cabang.
"Kegiatan penukaran akan dilaksanakan sampai hari Jumat ini, prinsipnya kami siap melayani dengan layanan terbaik, cepat dan bersahabat. Silakan datangi semua kantor Bank Kalbar," ujarnya kepada Tribun.
Sudirman menambahkan, Bank Kalbar secara rutin melayani penukaran uang sepanjang tahun sebagai implementasi MoU Bank Indonesia dengan Bank Kalbar untuk seluruh kantor cabang seluruh Kalbar baik bagi nasabah maupun masyarakat yang belum menjadi nasabah atau walking customer.
Hal sama dikatakan, Branch Manager Bank Central Asia (BCA) Pontianak, Widy Tarmizi. "Masalah penukaran uang cukup antusias, kebetulan untuk karyawan perusahaan atau toko kita koordinir jadi satu, sehingga mereka tidak perlu ke BCA," ujarnya.
Ia mengatakan, pecahan yang paling digemari adalah Rp 2 ribu, dan hingga kondisi saat ini uang pecahan BCA masih cukup. Apabila berkurang kita akan koordinasi dan selalu mendapat support dari Bank Indonesia.
Terpisah, Pemimpin Bank Negara Indonesia (BNI) Pontianak, HT Hartono Sepoetro, mengatakan penukaran uang pecahan kecil cukup melonjak pada H-14 di Kantor Cabang Utama maupun Kantor Cabang Pembantu.
"Rata-rata penukaran per hari Rp 300 sampai Rp 600 juta oleh masyarakat. Untuk sekitar Pontianak telah dipersiapkan Rp 6 miliar, dan sudah terserap sekitar 80 persen," tuturnya.
Kendati demikian, sampai saat ini BNI tidak berencana untuk tukar lagi di Bank Indonesia, karena arus balik uang kecil akan lebih banyak. BNI juga tidak melakukan pembatasan penukaran uang, namun berdasarkan stok denom yang tersedia.
Penukaran pecahan kecil dilayani sampai dengan 17 Agustus, untuk denom Rp 2 ribu baru tidak tersedia lagi di Cabang Utama, tapi nasabah dapat tukar di Kantor Cabang Pembantu (KCP).
Sementara Area Manager Bank Mandiri Pontianak, Nanang Wisnugroho, menyatakan rata-rata penukaran pecahan kecil di Mandiri sebesar Rp 100 juta per hari. Karena itu, Bank Mandiri berencana akan menukar lagi ke Bank Indonesia sebesar Rp 600 juta, khusus pecahan Rp 2 ribu dan Rp 10 ribu yang paling diminaati nasabah.
Ia mengatakan, dari persediaan yang disiapkan sebanyak Rp 5 miliar telah sisa Rp 600 juta. Meskipun begitu, Bank Mandiri tidak melakukan pembatasan, penukaran dapat dilakukan selama persediaan masih ada atau hingga H-2 Idul Fitri 1434 H. (sgt)