News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nam Air Ditargetkan Mengudara Awal 2014

Penulis: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat milik maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013). Untuk menjadikan Soekarno-Hatta sebagai bandara kelas dunia PT Angkasa Pura (AP) II akan membangun fasilitas baru yaitu stasiun kereta bandara, Mass Rapid Transit (MRT) di seputaran bandara, dan perluasan terminal, serta parkir pesawat di Terminal 3. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai Nam Air, anak usaha PT Sriwijaya Air, ditargetkan bisa mulai mengudara pada Januari 2014. Hingga saat ini, perusahaan masih menunggu keluarnya Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Toto Nursatyo, Direktur Komersial Sriwijaya Air, mengatakan targetnya SIUP bisa dirilis Kemenhub pada Agustus 2013, selanjutnya perusahaan akan menyampaikan business plan (rencana bisnis) maskapai dan kesiapan operasional baik dari sisi pesawat dan kru kepada regulator. Jika semua hal itu sudah terpenuhi, maka Kemenhub baru bisa mengeluarkan Air Operator Certificate (AOC).

Nantinya, Sriwijaya Air bakal memegang AOC 121, yaitu sertifikat yang diberikan kepada maskapai yang mengoperasikan pesawat berkapasitas di atas 30 tempat duduk (seat).

"Rata-rata AOC bakal keluar setelah kontrak pesawat selesai," kata Toto, Rabu (31/7/2013). Toto menuturkan, Nam Air diproyeksikan menjadi pengumpan (feeder) bagi maskapai Sriwijaya Air yang bakal menerbangi rute-rute seperti Labuan Bajo, Ende, Larantuka, dan Rote.

Meski demikian, Nam Air hingga saat ini belum memutuskan bakal menggunakan armada apa yang akan digunakan maskapai barunya tersebut. Jika sebelumnya Nam Air ingin menggunakan pesawat Embraer buatan Brasil namun opsi tersebut dipastikan sudah dibatalkan.

Menurut Toto, Sriwijaya membatalkan untuk memboyong 20 unit Embraer karena permasalahan harga. Padahal Sriwijaya sudah menyerahkan uang muka sebesar 6 juta dollar AS kepada pabrikan tersebut. Seperti diketahui, harga satu unit pesawat Embraer yaitu sebesar 40 juta dollar AS.

"Kami tidak jadi beli Embraer. Tapi permasalahan uang muka sudah dibereskan. Sekitar tiga bulan yang lalu Sriwijaya Air sudah menerima refund dari Embraer," katanya.

Sebagai solusi, untuk sementara Sriwijaya Air bakal menggunakan empat unit armada Boeing 737-500 winglet sebagai syarat kelengkapan keluarnya AOC dari Kemenhub. "Hingga saat ini kami juga masih terus mencari pesawat 100 seater (di bawah 100 kursi) untuk Nam Air," ungkapnya.

Salah satu pilihannya yaitu ATR-72 600 dengan kapasitas 72 hingga 85 seat. Bahkan, Chandra Lie, Direktur Utama Sriwijaya Air, mengatakan bakal memesan 15 unit ATR-72 600 dengan opsi pembelian 10 unit. "Tapi itu belum tandatangan," katanya.

Chandra Lie juga menuturkan, layanan Nam Air lebih kepada low cost carrier karena hanya melakukan penerbangan jarak pendek.

Sebagai informasi, hingga saat ini Sriwijaya Air memiliki 38 pesawat dengan 41 kota tujuan dan tiga rute diantaranya adalah rute internasional yaitu Singapura, Penang, dan Malaysia.

Rute Baru

Sementara itu, Sriwijaya Air juga dipastikan membuka penerbangan langsung (direct flight) Jakarta-Ambon. Sebelumnya, rute tersebut dilayani perseroan melalui Makassar.

Rute tersebut diterbangi Sriwijaya sebanyak satu kali dalam sehari. Rencananya perseroan bakal menggunakan armada Boeing 737-800 NG berkapasitas 176 penumpang dengan konfigurasi 8 seat kelas eksekutif dan 168 seat ekonomi.

Penerbangan Jakarta-Ambon yang akan dibuka mulai 5 Agustus mendatang itu dilayani dengan nomor penerbangan SJ 788, berangkat dari Jakarta pukul 02.00 dini hari waktu setempat dan tiba 07.40 waktu Ambon.

Adapun penerbangan dari Ambon-Jakarta bernomor penerbangan SJ 789 berangkat pukul 08.20 waktu setempat dan tiba 10.05 waktu Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini