Laporan Wartawan Tribunnews.com Adiatma Putra Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bosowa Corporindo berencana meningkatkan modal Bosowa Sekuritas hingga Rp 100 miliar, pada tahun 2013.
Menurut Direktur Bosowa Corporindo Sadikin Aksa, peningkatan modal itu, bakal digunakan untuk melebarkan sayap Bosowa Sekuritas di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang terus tumbuh kembang.
Munculnya sentra-sentra ekonomi baru akibat pemekaran wilayah telah menumbuhkan banyak pelaku usaha berskala menengah dan besar di KTI. Potensi tersebut tentunya menjadi peluang bagi Bosowa Sekuritas untuk memperkenalkan dan mendorong pelaku usaha tersebut untuk masuk ke pasar modal.
"Banyak perusahaan di kawasan KTI yang memiliki potensi untuk masuk ke bursa efek baik melalui IPO ataupun penerbitan obligasi. Karenanya, kami ingin Bosowa Sekuritas dapat mendorong pengusaha di KTI lebih akrab dengan pasar modal," ujar Sadikin, Rabu (7/8/2013).
Sadikin menambahkan, dengan mendorong para pengusaha di KTI, mereka memiliki kesempatan yang sama dengan pelaku usaha di Kawasan Barat Indonesia.
"Kami juga berharap, akan semakin banyak masyarakat di KTI yang mengenal instrumen pasar modal," ungkap Sadikin.
Saat ini, jumlah investor saham retail di Indonesia masih sekitar 263 ribu orang, hanya 0,11 persen jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk. Angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang mencapai 20,1 persen untuk Korea Selatan, 18,8 persen untuk Mayasia, 31,1 persen untuk Hong Kong dan 26,6 persen untuk Singapura.
Hasil kajian ekonomi dan keuangan regional yang dilakukan Bank Indonesia yang dirilis Juli lalu menyebutkan, pada kuartal III-2013 potensi pertumbuhan ekonomi di KTI mencapai 6,1 persen sampai 6,6 persen. Proyeksi tersebut lebih tinggi daripada proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,9 persen sampai 6,2 persen.