News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Terpuruk

Barang Elektronik Akan Naik 10 Persen

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berbagai produk seluler dan barang elektronik

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Toko-toko elektronik bersiap menaikkan harga dagangannya. Harga barang elektronik di pasaran akan mengalami kenaikan sebesar 10 persen, akibat dampak dari melemahnya nilai kurs rupiah. Sepekan terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada sekitar Rp 11 ribu per dolar.

Branch Manager PT Sharp Elektronik Cabang Pontianak Area Kalbar, Abdul Hadi, mengatakan, harga elektronik akan mengalami resesi dan harga akan naik sampai 10 persen akibat semakin menguatnya valuta asing (valas), terutama nilai dolar US terhadap rupiah.

Nilai tukar rupiah yang lemah, juga berdampak pada penurunan omzet penjualan barang elektronik hingga sebesar 10 persen. Akibat lesunya daya beli oleh konsumen yang dipengaruhi harga komoditi seperti karet dan sawit.

"Yang pasti pangsa pasar akan wait and see, dan dengan harga komoditi yang cenderung menurun terus, pastinya market makin drop," ujarnya kepada Tribun, Senin (26/8/2013).

Dengan demikian, perusahaan akan cost down dan melihat kondisi pasar yang ada untuk menyiasati pasar agar penjualan tidak mengalami penurunan yang signifikan. Perusahaan yang cost down akan berdampak ke pekerja perusahaan apabila penjualan menurun sehingga terjadi pengurangan karyawan. Karena itu pemerintah harus bisa stabilkan nilai rupiah terhadap dolar US.

"Meski begitu, tentunya harga barang tidak akan gampang normal dalam waktu dekat sehingga pelaku pasar juga akan lebih savety dan menunggu sampai kondisi stabil," tuturnya.

Hal sama dikatakan Branch Manager LG Pontianak, Johanes, bahwa dampak dolar menguat dan nilai rupiah yang melemah akan ber-impact ke harga elektronik.

"Kemungkinan dengan dolar yang bisa menembus Rp 12 ribu, LG akan menaikan harga dengan kisaran sebesar 7 sampai 10 persen tergantung dari masing-masing produknya," jelasnya.

Johanes juga membenarkan, selama ini omzet electronik menurun bukan hanya dialami LG tapi juga dialami brand produk elektronik lainnya. Namun bukan dikarenakan dolar yang menguat atau rupiah melemah. Melainkan dari harga komoditi yang menurun drastis seperti karet dan sawit khususnya di daerah Kalbar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini