News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Terpuruk

Rupiah Terpuruk, Perusahaan Ritel Ini Justru Senang

Penulis: Arif Wicaksono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Bank BRI tengah mengepak uang rupiah untuk dikirim ke kantor cabang seluruh Jakarta, di Kantor BRI Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat. Nilai tukar rupiah terus tertekan terhadap dolar AS dan hampir sentuh Rp11.200 pada Selasa (27/8/2013). Berdasarkan data kurs valas Bloomberg, rupiah anjlok 3,11% ke level Rp11.185 per dolar AS pada pukul 08.17 WIB. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disambut positif oleh pihak PT Trisula International Tbk (TRIS), emiten ritel yang menjual beraneka pakaian dengan berbagai merek.

Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Lisa Tjahjadi mengatakan, penguatan mata uang dolar AS membawa dampak positif bagi perseroan karena sekitar 85 persen penjualannya berorientasi ekspor sedangkan sisanya di dalam negeri.

"Akibatnya secara simulasi, kenaikan kurs dolar AS sebesar 5 persen, dapat memberikan tambahan laba kotor sekitar 10 persen. Kita tidak bersyukur tapi kita menikmari kenaikan dari dolar AS itu sendiri," ucap Lisa saat paparan kinerja semester pertama 2013 di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Sedangkan, harga pokok penjualan untuk penjualan ekspor sebesar 35 persen  dalam bentuk mata uang rupiah, seperti biaya buruh, overhead cost dan biaya lokal lainnya.

Lebih lanjut Lisa mengatakan, bahwa pesatnya pertumbuhan ke pasar domestik memacu perusahaan untuk terus memperbanyak gerai penjualan produk-produk Perseroan.

Ia mengaku, hingga juni 2013, Perseroan memiliki total gerai penjualan sebanyak 268 gerai yang terbesar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan.

Merek pertama yang dipasarkan oleh Perusahaan ini adalah celana bermerek JOBB, disusul dengan lisensi untuk memasarkan pakaian, celana dan aksesoris untuk merek Jack Niclaus.

Sampai dengan 2013, Perseroan memegang lisensi untuk 5 merek yaitu JOBB, Jack Niclaus, UniAsia, Man Club dan G2000.

Pada semester pertama 2013, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 317,3 miliar atau mengalami peningkatan 27,4 persen dari periode yang sama ditahun sebelumnya sebesar Rp 249,1 miliar.

Penjualan retail menyumbang Rp 47 miliar atau meningkat 14,8 persen dari total penjualan dan naik dari porsi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 11,3 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini