Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengumumkan laba bersih perseroan pada semester pertama 2013 menjadi 116 juta dollar AS atau menurun 55,4 persen dari laba bersih perseroan pada semester pertama tahun lalu yang mencapai 260,1 juta dollar AS.
Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohir, menuturkan penurunan laba bersih diakibatkan oleh penurunan pendapatan usaha bersih untuk semester pertama 2013 sebesar 1.57 miliar dollar AS atau menurun 18 persen dari pendapatan usaha bersih perseroan sebesar 1,93 miliar dollar AS.
"Penurunan terjadi karena penurunan harga batubara yang tercermin pada harga jual rata-rata Adaro ada penurunan sebesar 21 persen ketimbang periode yang sama pada tahun lalu," kata Tohir dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Akibatnya laba sebelum pajak atau EBITDA pada semester pertama 2013 sebesar 413,0 juta dollar AS menurun 38 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 667,5 juta dollar AS. Tetapi, Adaro dapat mempertahankan marjin EBITDA yang kokoh sebesar 26,2 persen.
"Meskipun menurun Adaro tetap berada di posisi yang tepat untuk mencapai panduan EBITDA sebesar 850 juta dollar AS sampai 1 miliar dollar AS yang telah ditetapkan untuk tahun 2013," tambahnya.
Meskpin laba alami penurunan produksi batubara Adaro terus menaik. Adaro mencatat pertumbuhan produksi 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 24,94 Metrik ton (Mt).
Kenaikan produksi diiring dengan pertumbuhan volume penjualan sebesar 6 persen jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu menjadi 25,00 Mt pada semester pertama 2013.
Kas setara perseroan hingga semester 1 2013 mencapai hampir 1 miliar dollar AS. Kas termasuk fasilitas pendanaan committed dari pinjaman bank jangka panjang yang belum dipakai sebesar 440 juta dollar AS.