TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) bisa bernapas lega. Pasalnya, rencana PT Pertamina (Persero) yang berniat menghentikan pasokan avtur ke maskapai pelat merah tersebut batal dilakukan.
Manajemen Merpati menyambut baik kebijakan Pertamina tersebut.
Riswanto CP, Vice President Corporate Secretary Merpati, mengatakan untuk itu jajaran direksi dan manajemen Merpati menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dan dukungan Pertamina. Adapun utang–utang Merpati kepada Pertamina saat ini tengah diupayakan untuk segera diselesaikan. Direksi Merpati tengah melakukan negosiasi dengan Direksi Pertamina untuk penyelesaian utang tersebut.
“Manajemen Pertamina jauh lebih bijaksana dalam memandang Merpati beserta tugas dan tanggungjawabnya terhadap bangsa Indonesia. Untuk itu, kami atas nama manajemen Merpati mengucapkan terima kasih kepada manajemen Pertamina,” ujarnya dalam keterangan tertulis, kemarin.
Riswanto mengakui, seandainya manajemen Pertamina menghentikan pasokan BBM atau avturnya ke Merpati, hal ini akan merepotkan Merpati itu sendiri. Selain itu juga akan menyengsarakan masyarakat Indonesia khususnya dari wilayah bagian timur yang selama ini sudah setia menggunakan jasa penerbangan Merpati. Sebab perjalanan dan mobilitas mereka menjadi terganggu.
Sebelumnya Pertamina menghentikan pasokan avtur di Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Sabtu (31/8/2013). Pasokan itu dihentikan karena utang Merpati sudah mencapai Rp 108 miliar. Penghentian pasokan avtur itu dilakukan karena sebelumnya ada kesepakatan antara kedua pihak. Jika utang Merpati telah mencapai Rp 100 miliar, pasokan avtur dihentikan.