Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo Jepang
TRIBUNNEWS.COM – Keluarga memang sangat penting. Inilah yang diperhatikan Rustono, anak ke-9 dari 10 bersaudara. Semua berhasil bahkan ada yang menjadi pendeta. Mungkin satu kebanggaan juga bagi keluarganya. Dan Rustono, merealisasikan salah satu impiannya dengan mengundang ibunya yang kini sudah almarhumah ke Jepang, menginap di rumahnya.
Keindahan dan keakraban keluarga Rustono ini tampaknya memberikan berkah berlimpah bagi sang Raja Tempe dari Grobogan yang kini menetap di dekat Kyoto Jepang, mengungkapkan khusus kepada Tribunnes.com Sabtu 21 September 2013 di rumahnya.
“Saya memang sejak ke Jepang sudah punya impian, nanti suatu waktu pasti saya ajak ibu saya ke Jepang dan syukurlah impian itu menjadi kenyataan dan ibu tampak terharu sekali saat berangkat ke Jepang saat itu,” paparnya.
Ibunya juga menangis saat Rustono merealisasikan impiannya yang ke-12, “Saya ini orang kampung Mas. Dulu saya selalu naik kerbau lalu lihat ke atas ingin banget saya naik pesawat. Itu impian saya pertama. Ada lagi banyak impian dan impian ke-12 yaitu setelah sampai di Jepang saya bisa membuat tempe dan menjadi menu makanan di pesawat. Ternyata saat membawa ibu ke Jepang, di dalam pesawat Garuda Indonesia kita berdua makan menu makanan yang ada tempe saya di dalam menu makanan itu. Ibu saya menangis terharu melihat hal tersebut,” paparnya.
Rustono mengakui punya 30 impian dan kini baru 17 impian yang dipegang dan akan teralisasikan dalam waktu dekat ini.
Kehidupannya yang sederhana dan berusaha menduniakan tempe memang layaknya seperti orang Jepang. Kerja keras, tak banyak bicara, banyak bekerja, mengupayakan impian-impiannya, fight, dan menikmati semua hasil jerih payahnya dengan baik. Dan kini tampaknya Rustono memang sudah sukses dengan kemasan tempe 200 gram, rasa asli Indonesia.
Produknya telah terjual ke berbagai pihak, mulai pribadi perorangan, restoran, sampai kepada rumah sakit dan panti jompo di Jepang. Dibantu pula usaha Rustono oleh isteri dan kedua anak wanitanya yang cantik-cantik, campuran darah antara wong Jowo dan wong Jepang.
Banyak orang Jepang, setidaknya di 490 titip kota di Jepang sudah punya telepon Rustono, tinggal pencet nomor telepon, dengan kepercayaan yang ada di Jepang, langsung dia kirimkan tempenya sekian bungkus.
Di Jepang berbisnis dengan kepercayaan. Apabila telah kenal biasanya tinggal mengirimkan barang dan uang pasti akan kita terima setelah pembeli menerima barang . Selama ini tak pernah ada masalah dengan cara pembayaran di belakang tersebut. Itulah Jepang, negeri yang hidup dengan saling percaya, janji adalah janji dan semua orang pegang janji dengan baik.
Ikuti kisah selanjutnya di Tribunnews.com ini (Seri ke-6)