TRIBUNNEWS.COM PONTIANAK - Dengan selesainya dua pabrik baru semen milik Holcim di Tuban ,Jawa Timur senilai lebih dari US$ 800 juta berkapasitas produksi 3,4juta ton per tahun, pada tahun 2015 secara keseluruhan produk semen Holcim bakal mencapai 12,5 juta ton per tahun.
Hal ini diutarakan Presiden Direktur Holcim Indonesia. Eamon Ginle saat meresmikan silo dengan kapasitas 6.000 ton di Pontianak yang dilengkapi mesin pengantongan, packer machine, dengankemampuan 2x50 ton/jam,
Pada Kesempatan yang sama Eamon Ginle mengatakan Holcim hadir di Pontianak untuk memberikan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan. Ini juga menjadi salah satu bagian dari strategi bisnis kami untuk memperkuat pasar di Kalimantan.Seiring dengan meningkatnya permintaan semen didalam negeri,
Silo yang terletak di Jl. Raya Wajok Hilir KM. 12,8 atau 25 kilometer dari kota Pontianak ini turut menambah kemampuan jaringan logistik semen Holcim di pulau Kalimantan.
Sebelumnya beberapa silo telah tersebar diberbagai area di Indonesia antara lain Silo Dumai dan Perawang di Kepulauan Riau, Silo di PulauBatam, dan Silo CelukanBawang di Pulau Bali.Seluruh silo tersebut telah dilengkapi dengan mesin pengantongan untuk kinerja yang lebih optimal.
“Kunci untuk menjadi pemain utama dalam dunia industri adalah konsistens iuntuk memenuhi kebutuhan konsumen. Holcim Indonesia, sebagai salah satu pemain besar industri semen di Indonesia mewujudkan hal tersebut dengan membuka salah satu silonya di Kalimantan.” Ujarnya
“Visi Holcim Indonesia adalah membangun solusi berkelanjutan bagi masyarakat.Selama ini distribusi semen menghadapi tantanganbesar.Seperti kita semua ketahui, Indonesia memiliki begitu banyak pulau dan wilayah yang sangat luas.Beberapa area bahkan sulit untuk dijangkau.Masyarakat di beberapa wilayah sering mengalami kesulitan untuk melakukan pembangunan karena kelangkaan produk semen dipasar.Oleh karena itu distribusi produk menjadi kunci penting bagi kami untuk turut memberikan solusi bagi masyarakat.” Kata Eamon.