TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia menjadi negara yang memiliki kepercayaan diri konsumen tertinggi di dunia dengan nilai indeks kepercayaan diri konsumen sebesar 120, meskipun indeks tersebut turun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kepercayaan diri konsumen di Asia Tenggara pada kuartal ketiga (Q3) 2013 terus berada diantara yang tertinggi secara global.
Konsumen mengindikasikan bahwa mereka lebih fokus pada menabung untuk masa depan dan menyusun kembali prioritas pengeluaran utama mereka untuk menghemat pengeluaran rumah tangga, demikian menurut indeks kepercayaan diri konsumen terkini yang dirilis baru-baru ini oleh Nielsen, perusahaan global penyedia informasi dan pengukuran.
“Indonesia masih memiliki optimisme tinggi yang ditimbulkan oleh pemilu yang akan datang, pertumbuhan kelas menengah dan peningkatan pendapatan.” ujar Catherine Eddy, Managing Director Nielsen Indonesia, Minggu (3/11/2013).
Menurut Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions, Indonesia mencatat skor indeks tertinggi secara global sebesar 120 pada Q3 2013 (turun empat poin dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan lebih tinggi 26 poin dari rata-rata global yang sebesar 94), diikuti oleh Filipina yang turun tiga poin menjadi 118.
Thailand dan Malaysia juga berada diantara negara-negara yang paling percaya diri meskipun mencatat sedikit penurunan selama dua kuartal terakhir. Kepercayaan konsumen di Thailand turun dua poin menjadi 112 pada Q3 2013 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dan Malaysia juga mencatat penurunan dua poin menjadi 101.
Kepercayaan konsumen di Singapura meningkat tiga poin menjadi 98 pada Q3, dan Vietnam meningkat dua poin menjadi 97. (Lihat Grafik 1).
Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions yang diselenggarakan sejak 2005 mengukur kepercayaan diri, kekhawatiran utama dan keinginan untuk berbelanja pada konsumen pada lebih dari 30.000 responden yang memiliki akses ke internet di 60 negara. Tingkat kepercayaan diri konsumen diatas dan dibawah 100 mengindikasikan tingkat optimisme dan pesimisme.
“Namun demikian, dalam dua bulan terakhir terjadi tekanan inflasi yang signifikan bagi konsumen Indonesia, sehingga tidak mengherankan bila terjadi sedikit penurunan pada indeks kepercayaan diri konsumen," jelas Catherine.
Dari data Nielsen di bulan Juni konsumen merasakan tingginya peningkatan harga bahan bakar minyak akibat pemotongan subsidi oleh pemerintah yang berdampak pada kenaikan harga sebesar 44 persen. Dampak dari kenaikan harga serta pendapatan ini berimbas pada kemampuan berbelanja konsumen dan tak diragukan lagi hal ini menyebabkan melemahnya kepercayaan diri konsumen.