Jika dibandingkan dengan total transaksi trade L/C di Bank Mandiri lainnya, maka transaksi renminbi ditargetkan menempati urutan kedua dengan proporsi 15,5%. Urutan pertama adalah Singapura dengan porsi 17,4%.
Layanan renminbi Bank Mandiri melayani kebutuhan nasabah bertransaksi bisnis di daratan China atau China mainland dan Hong Kong. Porsi ekspor ke China dibandingkan total ekspor Indonesia adalah 13,4%, sementara impor dari China 19,9%.
Selain itu, Renminbi telah menjadi mata uang ketiga dari sisi nilai transaksi yang kerap digunakan untuk penerbitan L/C, setelah US$ sebesar 84,4%, EUR 7% dan juga CNY 4%.
Cera bilang, pihak yang potensial menggunakan transaksi renminbi ini perusahaan yang berbisnis dengan perusahaan di China, seperti perusahaan pertambangan batubara, crumb rubber, bahan kayu, bauksit, perabot kayu, power plant, besi baja, logam dasar.
Selain itu, layanan renminbi juga bisa dimanfaatkan perusahaan Indonesia yang memiliki keterkaitan dengan China seperti; Wilmar, APP Group, AKR Group dan sebagainya. Selain itu ada juga nasabah UMKM kami seperti pengusaha batik, souvenir, serta pelaku usaha retail. “Mereka sering melakukan transfer uang untuk kebutuhan pribadi juga," jelas Cera.
Walaupun ada pertumbuhan transaksi renminbi, namun perdagangan Indonesia - China masih didominasi dolar AS. Namun begitu, transaksi renminbi berpeluang naik karena naiknya jumlah siswa Indonesia yang sekolah ke China dan naiknya investasi China di Indonesia.