TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Donggi-Senoro dijadwalkan beropperasi mulai pertengahan Desember 2014. Diperkirakan perlu waktu sekitar 90 hari sejak kilang mulai beroperasi hingga pasokan gas dari pihak hulu mencapai optimal.
Andy Karamoy, Direktur Urusan Korporasi PT Donggi-Senoro LNG, menjelaskan pengiriman LNG pertama akan dilakukan pada kuartal I 2015. Andy menjelaskan, konstruksi fisik kilang LNG Donggi-Senoro hingga Oktober 2013 mencapai 83 persen.
"Tahun depan, pekerjaan kilang akan masuk ke pengerjaan elektrikal," ujar Andy, Selasa (19/11/2013).
Andy menuturkan, proyek kilang LNG ini merupakan proyek pertama di Indonesia dengan skema hilir yang memisahkan produksi gas di hulu dari pengolahan gas alam cair di hilir.
"Donggi-Senoro LNG menandatangani kesepakatan jual beli gas dengan produsen di hulu, yaitu joint operating body (JOB) antara PT Pertamina dan Medco E&P Tomori Sulawesi (PMTS) serta PT Pertamina EP," jelas Andy.
Kilang gas itu akan menerima pasokan dari Blok Senoro-Toilo yang dikelola Pertamina dan PMTS sebesar 250 juta kaki kubik per hari.
Selain itu, kilang juga akan mendapat pasokan dari Blok Matindok yang dikelola Pertamina Pengembangan Gas Matindok (PPGM) sebanyak 85 juta kaki kubik per hari.
Donggi-Senoro LNG sudah menandatangani kesepakatan penjualan gas alam cair dengan Chubu Electric sebesar 1 juta ton per tahun, Kyushu Electric sebesar 0,3 juta ton per tahun, serta Korea Gas Corporation sebanyak 0,7 juta ton per tahun.