Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang terus tertekan dan mencapai angka Rp 12 ribu per Dolar Amerika Serikat tidak lantas membuat pengelola SPBU Shell senang karena harus menaikan harga bahan bakarnya di SPBU.
Sebaliknya, mereka justru ingin nilai rupiah terhadap dolar ini bisa stabil atau menguat sehingga konsumen membeli produk Shell dengan harga relatif lebih terjangkau.
"Saat dollar naik ya kita harus menyesuaikan. Saat turun ikutan turun," kata Julio Manuputty, Country Marketing Manager Shell Retail - Indonesia, di show room PT Garasindo, di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Meski dolar tengah menguat terhadap rupiah dan stabil sehingga menguntungkan, Julio mengaku pihaknya justru ingin rupiah yang menguat sehingga harga bisa kembali turun. Dikatakannya, dengan harga yang relatif bisa terjangkau, stabil akan membuat membuat masyarakat merasa nyaman menggunakan produk shell.
"Kalau kami inginnya satu dolar sama dengan Rp 8000 sehingga kita bisa nurunkan harga BBM jadi signifikan dan mampu bersaing dengan kompetitor," katanya.