TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Sabtu (4/1) meminta Wakil Presiden Boediono dan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa untuk memanggil Dirut PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan dan menjelaskan kepada masyarakat berkaitan dengan adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kg.
Melalui akun Twitternya @SBYudhoyono, Presiden SBY pada Sabtu (4/1) pagi menyatakan: "Presiden menelepon Wapres & Menko Perekonomian agar memanggil Dirut PT. Pertamina terkait kenaikan gas elpiji 12kg serta menjelaskan kepada masyarakat.
Sebelumnya Hatta meminta Dirut Pertamina Karen Agustiawan untuk tetap menjaga stok elpiji 3 kg tetap aman atau tidak langka setelah adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kg.
“Urusan kenaikan harga elpiji 12 kg memang sudah menjadi wewenang Pertamina, sedangkan gas elpiji 3 kg yang masih disubsidi negara, tetap harus melalui persetujuan pemerintah,” kata Hatta seperti dilansir Tribunnews dari laman khusus Setkab.
Hatta Rajasa mengaku sudah menelepon Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Direktur Pertamina Karen Agustiawan untuk meminta penundaan kenaikan harga elpiji 12 kg, yang dinilai kenaikan tersebut terkesan buru-buru.
Namun Jawaban yang diterima dari Dirut pertamina bahwa kenaikan gas elpiji tidak dapat ditunda lagi. Karena sudah menjadi keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) mengenai awal Januari 2014 Gas elpiji ukuran 12 kg harus sudah naik lantaran sudah disetujui kantor BUMN dan menjadi temuan BPK.
Hatta menambahkan, dirinya sangat berharap agar pihak pertamina dapat menjaga stok elpiji 3 kg tetap aman atau tidak akan terjadi kelangkaan setelah adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kg.