Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang menetapkan level BI rate bertahan di level 7,5 persen memberikan imbas positif bagi bursa saham, namun tidak halnya dengan pasar uang dimana laju rupiah kembali melemah.
Nilai tukar rupiah pun bermukim pada level Rp 12.263 per dollar AS. Nilai tukar rupiah melemah dari posisi sebelumnya yang berada pada posisi Rp 12.229 per dollar AS.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menuturkan faktor melemahnya rupiah adalah permintaan atas dollar AS yang semakin kuat.
Kuatnya permintaan seiring dengan pelemahan euro akibat kebijakan suku bunga rendah European Central Bank (ECB). Begitupun dengan dollar australia (AUD) yang juga melemah merespon sentimen akan diberlakukannya tappering off memberikan tambahan tekanan bagi rupiah.
Hal ini karena pelaku pasar mulai beralih ke instrumen safe heaven jelang diberlakukanya tappering off pada Januari 2014.
"Kami perkirakan, pada hari ini laju rupiah di bawah target support Rp 12.238. Kurs tengah BI Rp 12.289-Rp 12.248," jelasnya.