TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi mengungkapkan para pengusaha saat ini berusaha melanjutkan bisnisnya meski dibebani dua faktor, kenaikan Upah Minimum Provinsi dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Kami ini sudah memiliki beban luar biasa dari BBM bersubsidi naik hingga naiknya upah buruh," ujar Sofjan Wanandi, Senin (20/1/2014).
Karena hal tersebut, Sofjan meminta agar pemerintah berhati-hati dalam menaikkan tarif tenaga listrik (TTL) khusus untuk tarif industri. Sofjan berharap agar pemerintah menaikkan tarif listrik secara bertahap.
"Karena itu, keinginan kami agar TTL dinaikkan secara bertahap saja," ujar Sofjan.
Pemerintah telah menegaskan tak akan memberi subsidi listrik untuk golongan industri. Hal tersebut untuk mengurangi anggaran subsidi yang sangat besar.
Rencananya pemerintah akan menaikkan TTL golongan industri I3 sebesar 38 persen dan golongan industri I4 sebesar 64 persen. Dengan begitu, anggaran di dalam APBN bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur lainnya.
Sofjan menawarkan skema kenaikan TTL sektor industri golongan I3 dinaikkan sebesar 15 persen terlebih dahulu, sementara golongan I4 dimulai dengan 25 persen.
"Dengan demikian pelaku usaha tidak shock dan memperhitungkan beban biaya tambahan atas penaikan TTL itu," jelas Sofjan.