TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Taspen (Persero) menyiapkan dana sebesar Rp 175 miliar untuk menguasai sejumlah saham PT Bank Sinar Harapan Bali.
"Dana ini berasal dari obligasi kami di Bank Mandiri," ujar Oka Muliawan, Sekretaris Perusahaan Taspen, Jumat (24/1/2014).
Seperti diketahui Taspen & PT Pos Indonesia sudah menyiapkan mekanisme pembelian saham baru yang akan dikeluarkan Bank Sinar Harapan Bali untuk menyerap dana sebesar Rp 400 miliar.
Oka menuturkan, Taspen akan mengambil porsi 20,2 persen dari kepemilikan saham Bank Sinar Harapan Bali. "Namun ini belum diutarakan ke OJK masih pembahasan internal," katanya.
Ia pun memastikan bahwa Taspen akan segera mempercepat proses penyertaan saham tersebut pada tahun ini. Meskipun belum diketahui secara pasti waktu berlakunya. "Yang pasti rencana itu masuk dalam bisnis kita pada tahun ini, waktunya belum bisa kita ungkapkan," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pos Indonesia (Persero) tertarik mengambil saham milik pemegang saham lama PT Bank Sinar Harapan Bali. Ini akan membuat PT Pos menjadi pemegang saham terbesar kedua di Bank Sinar.
Sebelumnya, sebesar 81,46 persen saham Bank Sinar Harapan Bali dimiliki Bank Mandiri. Namun dengan adanya kerja sama patungan (joint venture) dengan PT Pos Indonesia dan PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), komposisi kepemilikan sahamnya akan berubah.
Bank Mandiri hanya akan menggenggam Bank Sinar sebesar 53,52 persen. Sementara PT Pos Indonesia dan PT Taspen akan sama-sama memiliki 20,2 persen. Sisanya, sebesar 6,08 persen, masih dipegang oleh pemegang saham lama.
Nantinya PT Pos Indonesia berkeinginan mengambil 6,08 persen saham tersebut. Ini akan menyebabkan PT Pos bisa menguasai 26,28 persen saham.