TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kebijakan PT Pertamina (Persero) yang hanya mau menjual bahan bakar pesawat kepada PT Merpati Nusantara Airlines secara kontan mulai 15 Februari lalu, operasi penerbangan maskapai BUMN tersebut kini semakin menyusut.
Informasi yang didapatkan dari Merpati disebutkan, saat ini maskapai tersebut hanya mengoperasikan sebanyak 12 rute dari 82 rute per hari yang biasanya diterbangi.
Disebutkan Merpati saat ini hanya menerbangi tiga rute dengan pesawat jet, Boeing 737 series dari sebelumnya yang 32 rute. Sedangkan sejumlah pesawat MA 60 milik maskapai tersebut melayani sembilan rute dari 50 rute yang dulu pernah ada.
Informasi tersebut juga menyebutkan, khusus pesawat jet diterbangkan di hub Ujungpandang (Makassar) yaitu menuju Merauke pp dan Denpasar-Dili pp. Sedangkan pesawat MA 60 dioperasikan menerbangi Denpasar-Lombok-Bima pp dan Biak-Nabire-Jayapura-Nabire pp.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Merpati Riswanto, saat dihubungi Tribunnews.dom, Rabu (29/1/2014) mengakui adanya pengurangan operasi penerbangan Merpati. Namun ia tidak mau memberikan penjelasan lebih rinci.
Ketua Serikat Karyawan (Sekar) Merpati, Purwanto menyesalkan adanya kebijakan pertamina tersebut. "Maskapai swasta saja bisa berutang avtur Pertamina, tetapi kepada sesama BUMN malah tidak bisa," ujarnya saat dihubungi.
Menurut Purwanto, Merpati memang berhutang kepada Pertamina sebesar Rp 165 miliar, namun Rp 110 miliar adalah kontribusi direksi sebelumnya.