TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Tabungan Negara (BTN) sudah menyalurkan total kredit sampai Rp 87 triliun di 2013 untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Dengan anggaran sebesar Rp 87 triliun disalurkan BTN melakukan pembiayaan perumahan yang terdiri dari perumahan subsidi sebesar Rp 28,42 triliun, perumahan non subsidi sebesar Rp 39,54 triliun.
Selain itu BTN juga menyalurkan pembiayaan kredit untuk konstruksi sebesar Rp 11,82 triliun, kredit terkait perumahan sebesar Rp 7,19 triliun dan segmen non perumahan disalurkan sebesar Rp 13,46 triliun.
"Kami ingin bagaimana agar kualitas kredit yang disalurkan BTN berada pada posisi yang aman sesuai dengan koridor yang ditetapkan oleh Bak Indonesia," ujar Direktur Utama Bank BTN, Maryono di menara BTN, Senin (10/2/2014).
Peningkatan kredit itu secara seimbang juga dibarengi dengan menurunnya tingkat kredit bermaslah (Nett Performing Loan) dari tahun 2012 sebesar 3,12 persen menjadi 3,04 persen.
Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN juga tumbuh dari Rp 80,68 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 96,21 triliun pada tahun 2013 atau dengan pertumbuhan mencapai 19,24 persen
"Sementara untuk percepatan bisnis dengan peningkatan pelayanan menjadi satu mata rantai prioritas utama tersebut, ujungnya adalah pertumbuhan bisnis yang tinggi dengan hasil usaha maksimal namun tetap seluruh bisnis berada dalam koridor aman karena GCG," jelas Maryono.
Dalam paparan kinerjanya per 31 Desember 2013 BTN mencatat pertumbuhan aset 17,38 persen. Aset tersebut pada tahun 2012 sebesar Rp 111,7 triliun sementara pada tahun 2013 aset mencapai Rp 131,17 triliun.