TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iran membuka kesempatan untuk pengusaha Indonesia menanamkan modal di negaranya. Namun sayangnya sampai saat ini belum ada pengusaha Indonesia yang tergiur untuk berinvestasi di Iran.
Mahendra Siregar, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menjelaskan Iran sangat menunggu investor Indonesia datang. Pasalnya kebutuhan produk-produk Indonesia khususnya non migas, dibutuhkan di Iran.
"Kami dengar keluhan dari Iran, sedikit perusahaan Indonesia yang bersedia melakukan perhubungan perdagangan langsung," ujar Mahendra di Hotel JW Marriot, Selasa (11/2/2014).
Mahendra menjelaskan, meski pengusaha lokal belum ada yang tertarik, namun dari investor Iran sudah menanamkan modalnya di Indonesia. Ada sekitar 30 perusahaan Iran yang sudah mempercayakan modalnya untuk dikembangkan di Indonesia.
"Ada 30-an perusahaan yang membuka dan aktif di Indonesia," ungkap Mahendra.
Mahendra mengatakan, saat ini Bank Jawa Barat (BJB) sedang berkonsolidasi untuk melakukan penyediaan pembiayaan di Iran. Namun BJB sendiri masih belum bisa sepenuhnya melakukan layanan jasa keuangan karena masih dalam tahap pengenalan dengan pengusaha di Iran.
"BJB membuka usahanya untuk masuk ke dalam transaksi langsung pembayaran maupun perbankan lainnya," papar Mahendra.