TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan tidak akan ada gangguan pasokan produksi akibat letusan Gunung Kelud di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
"Kita pantau sejauh ini tidak untuk Gunung Kelud. Yang kemarin dampak banjir kita pantau dari kantor-kantor kita baik di Semarang, Tegal, Pekalongan sampai Cirebon itu memang dampak-dampak pasokan pada saat kemarin banjir yang tinggi, tapi setelah itu tidak ada gangguan. Bahkan juga ada beberapa dampak terhadap produksi pertanian itu pun juga tidak banyak," kata Perry di Kantor Pusat BI, Jumat (14/2/2014).
Meskipun demikian, Perry mengungkapkan, tekanan harga-harga di bulan Februari cenderung lebih rendah dibandingkan bulan Januari. Sehingga, lanjutnya, BI memperkirakan inflasi bulan Februari akan berada di bawah 0,6 persen.
Terkait letusan Gunung Kelud, Perry menjelaskan BI telah berkoordinasi dengan seluruh kantor perwakilan daerah di sekitar Gunung Kelud, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
"Tadi kami minta laporan, baik dari Solo, Yogyakarta, dan Kediri itu semalam dan sampai tadi pagi debu dan angin sudah sampai Yogyakarta. Keselamatan, kelancaran di kantor dan bakti-bakti sosial diperlukan dari kantor-kantor kita. Tapi agak siangan debunya sudah mulain menurun. Aktivitas tidak ada gangguan," katanya.
Gunung Kelud mulai meletus dan mengeluarkan ratusan ribu kubik material vulkanik, Kamis (13/2/2014) sekitar pukul 23.00. Sebelumnya, gunung tersebut mengeluarkan beberapa kali dentuman disertai dengan beberapa kilatan.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)