TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah resmi mengambil alih PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari Jepang, Pemerintah Indonesia berharap Inalum bisa mengembangkan produk berkualitas untuk industri nasional.
Bahkan, Menteri Perindustrian MS Hidayat berharap Inalum bisa memproduksi untuk industri teknologi tinggi seperti industri pesawat terbang. Untuk itu, Inalum ditargetkan bisa memproduksi aluminium alloy. Seperti diketahui, bahan tersebut bisa membuat pesawat terbang jenis Vicker Warwick.
"Syukur-syukur kita bisa meningkatkan menjadi alumunium alloy, sebagai pembuatan pesawat terbang atau industri yang lebih canggih," ujar Hidayat, usai rapat koordinasi di Kantor Koordinator Perekonomian, Kamis (6/3/2014).
Dalam program kerja Inalum, Hidayat menjelaskan Inalum akan memasok 80 persen aluminium di dalam negeri. Setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi, Inalum baru diizinkan mengekspor.
"Kita mengharapkan ekspor Inalum mana kala dalam negeri sudah terpenuhi, idealnya seperti itu," ungkap Hidayat.
Mantan Ketua Umum Kadin itu menjelaskan Inalum bisa mendorong hilirisasi industri dengan produksi yang ada saat ini. "Kalau sudah terserap kita menggalakkan dengan hilirisasi, atau down stream, yang menggunakan produk alumunium dari Inalum," papar Hidayat.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, Inalum diharapkan bisa memproduksi 400 juta ton aluminium setiap tahun. Saat ini Inalum menambah investasi sebesar 700 juta dolar AS untuk mendorong kinerja perusahaan yang akan menjadi BUMN.