Laporan wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI berniat mengakuisisi perusahaan perkebunan. Akuisisi itu satu dari sejumlah langkah yang tertuang di Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), tujuannya untuk mendongkrak kinerja perusahaan.
"Sesuai rapat para pemegang saham, beberapa langkah diambil dalam memperluas areal kerja kita. Mulai dari memanfaatkan lahan kosong dan diurus perizinannya, serta melakukan akuisisi perusahaan lain pun menjadi tujuan kita," ungkap Sekretaris PTPN VI, Achmedi Akbar kepada Tribun, Selasa (18/3/2014).
Tapi, soal akuisisi itu Achmedi tak membeberkan banyak. Saat ditanya Tribun daftar perusahaan yang layak diakuisisi ia menjawab, "Akan tetapi perusahaan yang masuk dalam list kita untuk akuisisinya belum ada.”
Muara akuisisi itu adalah untuk menambah jumlah produksi kelapa sawit. PTPN VI setiap tahunnya memang diharuskan menambah luas areal produksi kelapa sawitnya. Sehingga, kata dia, untuk target 2014 dalam perluasan lahan, beberapa lahan kosong akan diurus dan dijadikan lahan perkebunan ke depannya.
Ditemui di acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2014-2015 antara Direksi PTPN VI bersama Serikat Pekerja Perkebunan kemarin, ia juga bicara soal profit. Dari produksi teh, profitnya pada tahun lalu mencapai Rp 1 miliar. Angka itu diproyeksikan naik tahun ini seiring dinaikkannya jumlah ekspor ke negara tujuan. Ia bilang, negara di benua Eropa dan Asia merupakan pasar ekspor teh PTPN VI.
Untuk tahun ini, BUMN perkebunan ini menargetkan pendapatan laba mencapai Rp 78 miliar. Target tersebut dinilai realistis dan optimistis tercapai melihat tren harga TBS. “Start awal yang baik dalam kenaikan harga TBS di 2014, mengikuti disparitas harga Malaysia yang membuat PTPN VI menargetkan pendapatan profit perusahaan meningkat pula dibanding tahun lalu,” sebutnya.
Pada 2014 target pertambahan produksi dari kebun inti kelapa sawit PTPN sebanyak 2.512 ton. Sedangkan untuk kebun plasma bisa naik 10 persen dari tahun lalu.
"Untuk tahun lalu pencapaian kita menyentuh angka 100 persen dari target, dan melihat tahun ini, dengan tren harga sawit yang bagus bisa jadi target kita terlampaui," katanya.