Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan maskapai Sky Aviation berhenti beroperasi hingga 31 Maret 2014.
Djoko Murdjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan Sky Aviation telah mengajukan surat permohonan untuk mengentikan seluruh kegiatan operasional maskapai. "Surat baru dikirimkan Rabu (19/3) sore tadi. Yang saya tangkap mereka sedang mengalami masalah internal, sehingga untuk sementara operasi berhenti dulu," kata Djoko.
Ia mengungkapkan, saat ini Sky Aviation masih menyeleksi proses masuknya investor baru untuk operasional maskapai. "Biasanya investor baru akan melakukan audit dulu. Mereka tentu mau lihat kondisi keuangan, dan rencana bisnis seperti apa. Kalau dalam 2-3 hari audit selesai, mungkin saja hari Senin (24/3) mereka bisa kembali terbang," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Sky Aviation dipastikan berhenti beroperasi untuk sementara karena masih menunggu investor baru yang mau menyuntikkan dana untuk operasional maskapai.
"Ya sementara kami tutup. Saat ini kami sedang menungggu pembicaraan dengan investor baru," kata Sutito Zainudin, General Manajer Marketing PT Sky Aviation, melalui pesan singkat (SMS), Rabu (19/3/2014).
Belum jelas batas waktu penghentian sementara operasional penerbangan Sky Aviation tersebut. Ketika dihubungi, Sutito hanya menjawab,"Saat ini sedang dibahas dan segera diinformasikan."
Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) juga memastikan maskapai Sky Aviation memang berhenti beroperasi untuk sementara waktu sambil menunggu investor baru.
Tengku Burhanuddin, Sekretaris Jenderal INACA, kabar penghentian operasional salah satu anggota INACA tersebut sudah diketahui sejak semalam (18/3/2014). "Saya sudah dengar sejak semalam. Tapi memang Sky sedang ada negosiasi dengan investor barunya," kata Tengku.
Tengku mengatakan, investor yang saat ini menyuntik dana untuk Sky menolak business plan yang diajukan manajeman Sky, sehingga Sky mencari investor baru yang bisa menaungi bisnis dan operasional Sky Aviation.
Namun, Tengku sendiri belum tahu siapa investor yang siap memberikan modalnya kepada Sky Aviation.
Sementara itu, kendati berhenti beroperasi, sejumlah pesawat Sky dipastikan belum ada yang ditarik oleh lessor. "Pesawat masih lengkap, tidak ada yang ditarik."
Saat ini, Sky mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi SSJ-100, lima unit Fokker F50, satu unit Fokker 100, satu unit Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22.